Menikah bukan ajang pertandingan
Bagi yang sudah berusia 25 tahun ke atas, di samping mimpi-mimpi lainnya, menikah mungkin jadi salah satu list yang mulai dipikirkan.
Banyak alasannya. Tuntutan umur, tuntutan pasangan, tuntutan orang tua apalagi.
Namun, meski pernikahan adalah harus, patut diketahui bahwa pernikahan itu sendiri wajib didasari kesiapan untuk setia selamanya, kesiapan fisik, mental, dan finansial kedua belah pihak.
Menikah bukanlah sebuah ajang pertandingan. Hindari perasaan gengsi, berkecil hati, minder hingga merasa tidak percaya diri ketika melihat teman-teman sebaya sudah mulai menyebar undangan sementara kamu masih bertahan sendirian.
Sebab kata mereka yang sudah menjalani, pernikahan adalah perjalanan panjang yang tak berujung, sehingga perlu menciptakan pondasi yang kuat, kapal yang kokoh agar ketika ombak datang, salah satu awaknya tetap memutuskan bertahan alih-alih lompat ke lautan.
Meski demikian, kamu tetap perlu mempersiapkan diri menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri, sebab konon, pasangan hidup adalah cerminan diri sendiri.
Bagi yang telah diberi pasangan dan mantab untuk melanjutkan perjalanan ke jenjang pernikahan, selamat!
Serunya mempersiapkan kebutuhan pernikahan
Bicara soal jadi calon pengantin, memang seru luar biasa sebab banyak sekali persiapannya.