Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Terlihat Enak, Jadi Influencer Sebetulnya Berat

16 Agustus 2022   02:41 Diperbarui: 16 Agustus 2022   10:41 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi influencer | Foto: tirachardz via Freepik

Bermodal ratus ribuan dan jutaan followers bahkan ribuan saja sebetulnya, banyak pengguna media sosial berharap menjadi seorang influencer. 

Sepintas pekerjaan ini tampak sangat mudah. Modal review produk semata, tak jarang influencer mendapatkan produk tersebut secara gratis, belum lagi, setiap foto atau video yang dihasilkan dibayar pula oleh brand. Dapat produknya, dapat cuannya.

Ngga heran kalau pengguna berlomba mempercantik tampilan feed media sosial mereka, menampilkan visual terbaik dalam tiap postingannya hingga berusaha memperbanyak followers-nya.

Menjadi influencer, tampaknya saja yang enak, sebetulnya mah berat

Bukan satu dua kasus, baru-baru ini, beberapa video FYP di Tiktok menunjukkan kekecewaan UMKM-UMKM yang mengandalkan influencer pilihan mereka untuk mempromosikan produknya lewat media sosial.

Video pertama menunjukkan bahwa influencer tersebut sudah dibayar sejak 6 bulan yang lalu, namun kontennya tak kunjung naik, padahal produk sudah dikirimkan dan fee sudah dibayarkan.

Dua bulan berjalan di-follow up, admin influencer tersebut terus saja mengulur-ulur waktu. Bulan ketiga di-follow up, UMKM di-over ke admin lain. 

Bulan keempat berjalan, admin kedua mengarahkan pemilik UMKM untuk menghubungi admin pertama. Begitu dihubungi, admin pertama ternyata sudah resign. 

Bulan keenam, admin kedua mengakui bahwa produk hilang dan minta pemilik UMKM untuk mengirimkan kembali produk yang sama agar bisa segera dibuatkan kontennya.

Tentu saja pemilik UMKM menolak. Bisa saja hal yang sama akan terulang kembali bila dia mengirimkan produknya lagi.

Di video yang kedua, seorang pemilik UMKM harus stich video Tiktok influencer yang telah diendorsnya untuk mendapatkan kepastian konten yang telah diminta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun