Mandalika, dari Surga Pecinta Olahraga hingga Tujuan Wisata

Mandalika, surga bagi pecinta olahraga

Belum lewat seminggu, berita tentang peresmian Sirkuit Mandalika oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, ramai diberitakan. Bersamaan dengan peresmian tersebut, Pak JokoWi, begitu Beliau kerap kita sebut, turut serta menjajal sirkuit paling prestisius itu.

Sebagaimana diketahui, balapan World Superbike (WSBK) Indonesia di sirkuit Mandalika akan diselenggarakan pada 19-21 November 2021. Kegiatan ini sekaligus menjadi balapan pertama yang akan digelar di Sirkuit Mandalika.

Tak berhenti sampai di sana, Sirkuit yang baru diresmikan ini juga telah masuk dalam daftar kalender sementara terbaru MotoGP 2022 yang berada di urutan kedua setelah Qatar tepatnya pada 20 Maret mendatang,

Bagi Anda yang belum tahu, Sirkuit Mandalika adalah sebuah sirkuit balap yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dengan panjang lintasan 4,31 km dan 17 tikungan.

Total jumlah kursi di lokasi ini dikabarkan mencapai 50.000 tempat duduk di grand stand dengan total kapasitas penonton yang dapat ditampung adalah sebanyak 195.700 penonton.

Sirkuit ini sebetulnya telah menarik banyak perhatian sejak 2 tahun silam, namun kini, usai diresmikan, nama Sirkuit Mandalika semakin terbang. Pasalnya, Pertamina Mandalika International Street Circuit ini menawarkan sirkuit yang sangat aman berkonsep jalan raya namun treknya sangat mirip dengan sirkuit permanen.

Selain itu, Sirkuit Mandalika juga menghadirkan panorama alam yang sangat indah yang berpotensi sangat besar untuk membuat Mandalika semakin dilirik oleh negara-negara lain yang ingin mengembangkan usahanya. Salah satu jenis olahraga lain yang berpotensi untuk dikembangkan di lokasi ini adalah Golf. Bila hal ini terjadi, pada akhirnya, UMKM lokal juga yang diuntungkan karena pasar yang semakin besar dan terbuka lebar.

Apakah hanya olahraga otomotif seperti MotoGP yang ada di Mandalika?

Tentu saja tidak! Sebagai salah satu destinasi super prioritas, Mandalika menjadi surga untuk mereka yang suka olahraga. Katakan saja olahraga balap motor, kejuaraan paralayang internasional atau kejuaran Triathlon (trilomba) seperti renang, balap sepeda dan lari.  

Di Mandalika, Anda tak hanya akan bertemu dengan sirkuit jalan raya, tapi juga trek dengan infrastruktur yang sangat memadai untuk mengikuti balap sepeda internasional L'Etape yang merupakan bagian dari Tour de France.

Jangan lupa juga jogging dengan view pantai yang menakjubkan, atau tracking di Bukit Merese bagi Anda yang ingin menikmati matahari senja dan indahnya Mandalika dari ketinggian.

Bagi yang suka dengan olahraga ekstrem, Anda juga berkesempatan untuk uji adrenalin dengan berselancar di Pantai Seger, salah satu pantai terbaik di Mandalika dengan ombak yang tinggi dan arusnya yang kuat.

Alasan ini jugalah yang menjadikan DSP Mandalika patut disandingkan dengan sebutan sport tourism yakni wisata yang dipadukan dengan aktivitas olahraga.

Tapi bagi Anda yang ingin berkunjung ke Mandalika tanpa diikuti label olahraga, silakan saja! Ada banyak sekali destinasi wisata yang bisa membuat Anda pulang ke kota asal dengan bahagia. Jangan salah, Mandalika juga surganya destinasi wisata.

Wonderful Indonesia yang melekat pada Mandalika, berikut adalah daftar tempat yang bisa kamu kunjungi, 

• Kuta Mandalika misalnya, 
• Tanjung Bango, 
• Selong Belanak, 
• Kepulauan Gili, 
• Rinjani bagi Anda yang suka tracking, 
• bukit Merese untuk melihat indahnya Mandalika dari ketinggian, 
• Air Terjun Sendang Gile, 
• Desa Bilok Petung yang begitu asri di kaki Rinjani, 
• dan masih banyak lokasi lain yang bisa Anda eksplore untuk menghabiskan waktu di Mandalika. 

Ngga heran, bila kampanye liburan di Indonesia aja terus digaungkan. Karena satu destinasi wonderful Indonesia saja sudah cukup menjawab sederet tujuan

Berbalut kisah lokal

Selain unggul dalam sport tourismnya, DSP Mandalika juga masih berbalut kisah lokal yang membuatnya semakin menarik untuk dikunjungi.

Menurut kisah, Mandalika merupakan putri cantik dari pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting yang mengorbankan diri demi menjaga pulau yang dipimpin oleh ayahnya agar tidak rusak karena adanya persaingan antar kerajaan.

Di atas Bukit Seger yang kini dikenal dengan nama Pantai Kuta Lombok, Mandalika yang jelita mengumpulkan semua pangeran dan pemuda yang ingin melamarnya serta seluruh keluarga kerjaaan lainnya berkumpul.

Setelah berjanji akan memilih seluruh kandidat, Mandalika malah menjatuhkan diri dan hilang ditelan laut. Tak lama setelah kepergiannya, dari laut muncullah binatang-binatang kecil yang jumlahnya amat banyak dan menyerupai cacing panjang yang kemudian disebut dengan istilah "Nyale". Mereka percaya bahwa itu adalah jelmaan dari Putri Mandalika.

Hingga kini, pengorbanan sang Putri masih terus dikenang dengan pelaksanaan Upacara Nyale atau Bau Nyale oleh warga lokal di bulan Maret setiap tahunnya.

Sirkuit Mandalika dan pengenalan pesonanya hingga mancanegara

Terlepas dari kesepadanan modernisasi dan kisah lokal yang masih terus dijaga, ada satu yang tak bisa dipisahkan saat ke Mandalika. Mutiara!

Hingga kini, salah satu yang selalu dibicarakan oleh kaum ibu yang bepergian ke wilayah Nusa Tenggara Barat selain keindahan alamnya, adalah keindahan mutiara air laut dan air tawarnya. Harganya mungkin sedikit mahal. Wajar saja, ada harga, ada rupa. Belum lagi, garansi perbaikan yang ditawarkan oleh pelaku UMKM dari NTB sana bila terjadi kerusakan. 

Pun, umumnya, mereka tak pelit berbagi seputar mutiara sekaligus memberikan edukasi hal terkecil seperti bagaimana membedakan mutiara asli dan palsu agar pembelinya tak tertipu oleh oknum-oknum jahat di luaran sana. Inilah salah satu buah tangan yang bisa dengan mudah Anda temukan saat berkunjung ke Mandalika. 

Dan gelaran MotoGP serta WSBK yang akan berlangsung memberikan potensi yang sangat besar untuk mengenalkan tak hanya kisah manis Putri Mandalika, megahnya sirkuit Mandalika, serta cantiknya Mutiara dari sana, tapi juga memberikan potensi untuk mengembangkan pelaku UMKM sekitar.