Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

CLICK Kompasiana, Dari Bayaran Tulisan hingga Pulau Sarat Pembangunan

11 Agustus 2019   20:21 Diperbarui: 11 Agustus 2019   20:40 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan memasuki Pantai Maju | Foto: Efa Butar butar

Fanny Jonathan: Setiap Hari Adalah Cerpen

Ada banyak hal yang menarik dalam acara yang diselenggarakan CLICK Kompasiana pada 2-3 Agustus lalu, termasuk di dalamnya adalah materi yang disampaikan oleh pembicara. Sebagai pembicara, tentu setiap kata yang diucapkan akan menjadi catatan bagi peserta.

Adalah Fanny Jonathan Poyk, seorang Sastrawan yang menjadi pembicara pertama dalam acara tersebut. Dari sekian banyak hal menarik yang disampaikan, ada satu hal yang dapat kugarisbawahi: 

"Bahwa setiap hari adalah cerpen, sayang, ada banyak cerpen yang tidak diurai."

Aku sepakat dengan kalimat ini, dan entah kenapa, kalimat ini terus saja menggelitik. Seperti meronta untuk dibagikan pada orang lain.

Bersama Mba Fanny | Foto: Efa Butar butar
Bersama Mba Fanny | Foto: Efa Butar butar
Dan mendasar pada kalimat di atas, aku mencoba untuk mengurai hal-hal yang telah kulalui saat acara berlangsung.

Isjet: Tentang Bayaran untuk Tiap Tulisan

Usai sesinya, Sastrawan yang begitu ramah itu meninggalkan lokasi acara, menerima setiap peserta yang ingin mengabadikan diri dengannya dalam bingkai foto. 

Kapan lagi bisa foto sebegitu dekatnya dengan seorang Sastrawan, kan? Dalam foto tersebut, bukan hanya tersenyum, Beliau bahkan berkenan merangkul peserta, tanpa diminta.

Lalu Mas Isjet yang sudah tak asing lagi di tengah-tengah Kompasianer hadir mengisi sesi kedua. Salah satu topik yang Beliau angkat adalah tentang bayaran tulisan. 

Bayaran tulisan di tengah-tengah Blogger hingga kini masih menjadi pro kontra. Sebagian orang menargetkan bayaran yang tinggi untuk tiap artikel yang ditulisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun