Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tentang "Nge-blog" dan Sederet Manfaat yang Didapat

4 Oktober 2018   22:25 Diperbarui: 5 Oktober 2018   11:53 3115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: mgirnews.in.ua

Masih ingat betul, ketika duduk di sekolah SD, mengarang adalah salah satu tugas yang paling saya sukai. Kesukaan ini terus berlanjut hingga SMA, sampai-sampai, pernah suatu waktu saya dimusuhi seluruh teman satu kelas karena melanggar persetujuan tak tertulis dari seluruh teman sekelas.

Sebelumnya kami sepakat bersama-sama tidak mengerjakan tugas Bahasa Indonesia yang diberikan Ibu Siagian, guru Bahasa Indonesia yang sangat lembut dalam berkata namun memiliki makna yang menghina berikut dengan tatapan mata Beliau yang begitu tajam di balik kacamatanya. Tak heran jika banyak siswa siswi yang tidak menyukainya

Kesukaan dalam dunia menulis ini membuat saya terkesan konyol di masa-masa SMA. Saat itu sedang jamannya menyukai serial FTV yang terkenal romantis dan sering bikin baper. Dalam satu buku tulis catatan 50lembar - yang harusnya dipakai untuk sekolah - saya pakai untuk menulis dialog demi dialog yang diucapkan para pemeran untuk selanjutnya saya nikmati sebagai bacaan di waktu senggang. 

Sulit dijelaskan seperti seperti apa gregetnya menulis dialog tanpa ada jeda bicara pemeran. Terkadang saya harus ikhlas jika beberapa dialog tak sempat saya tulis baik karena lupa, juga karena ngga keburu untuk nulis karena dialog lain baru saja diucapkan. Jika begitu, saya akan revisi kembali dialog demi diaog tersebut menjadi cerita baru versi saya.

Dulu di kampung belum terlalu fasih dengan komputer. Bahkan jika ada satu dua orang siswa siswi yang ke warnet, itu dianggap sebagai sesuatu yang menakjubkan. Keren. Apalagi jika orang yang baru saja dari warnet itu mengatakan bahwa dirinya baru saja mengakses Facebook. Wah, itu sudah makin dianggap "wow" deh.

Memasuki dunia perkuliahan, dan seiring bergantinya lingkungan, kesukaan saya akan dunia tulisan seolah terselamatkan dengan munculnya group-group kepenulisan yang saya temukan di Facebook. Dari group-group tersebutlah kemampuan menulis saya terus saya asah untuk setidaknya mengikuti EyD saja.

Hingga di 13 Oktober 2013 silam, saya dipertemukan dengan sebuah tempat di mana saya dapat belajar dari berbagai penulis atau katakan saja Blogger di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Sebagian pengisi tempat itu adalah penulis besar, sebagian jurnalis kondang, dan founder-founder group kepenulisan di Facebook yang saya ikutin pun ternyata bergabung di sana. Kompasiana namanya. Sebuah tempat yang membuat saya berani dan percaya diri untuk mengenalkan diri sebagai seorang Blogger.

Dunia Blogging dan Manfaatnya Bagi Diri Sendiri

Hampir genap 5 tahun mengenal dunia blog, namun ternyata masih ada banyak sekali seluk beluknya yang belum saya pahami. Meski demikian, di balik ilmu yang masih perlu saya pahami itu, ada banyak sekali manfaat yang saya dapatkan dari menekuni dunia kepenulisan ini.

  • Ajang Mengasah Kreativitas

Ngeblog itu seru seru nyebelin sih menurut saya. Jika kebetulan topik yang ingin ditulis adalah sesuatu yang saya sukai dan saya pahami, mudah sekali rasanya untuk mendapatkan 2 lembar A4 Times New Roma 12. Namun, dalam kasus-kasus tertentu -- seperti saat mengikuti acara yang diselenggarakan brand tertentu dan tidak terlalu saya kuasai, atau mungkin saat mengikuti lomba menulis - saya harus memberikan waktu membaca lebih banyak referensi tulisan agar artikel yang saya hasilkan akurat, aktual, dan menjual sehingga tidak ada satu pihakpun yang dirugikan. Baik artikel saya, panitia, maupun pembaca.

Kok pembaca?

Iya dong! Mereka yang memberikan waktu untuk membaca sebuah tulisan juga layak mendapatkan manfaat dari waktu yang diberikannya, yakni informasi dari sebuah tulisan.

  • Rumah bagi Kegiatan Favorit

Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, menulis adalah kegiatan yang paling saya sukai. Bagi saya, ngeblog sama seperti menemukan "rumah" dimana saya bisa menyalurkan berbagai pemikiran, mencari ide-ide baru, menulis berbagai hal yang ada di benak dengan terus mengikuti aturan bebas namun terikat.

  • Memperluas Jaringan

Melalui ngeblog pula, banyak kenalan baru yang awalnya hanya sekedar mengenal mereka dari tulisan-tulisan yang dibuatnya hingga akhirnya berkenalan melalui acara-acara yang diselenggarakan oleh berbagai perusahaan yang membutuhkan jasa blogger demi menaikkan nama produk mereka alih-alih menggunakan jasa artis papan atas yang bayarannya jauh dibandingkan menggandeng blogger.

Jaringan atau koneksi ini pula yang terkadang membukakan jalan untuk koneksi lain yang lebih luas lagi, untuk kegiatan-kegiatan lain, dan berbagai hal lain yang membawa manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

  • Tempat mengekspresikan kondisi hati

Ini paling seru sih. Dalam satu kondisi, ada saat kebahagiaan atau kesedihan yang meluap sulit untuk dijelaskan dengan gamblang. Saat sedih misalnya, ada perasaan ingin berbagi, namun tak ingin ada orang lain yang mengetahui persis seperti apa duduk masalah yang sedang terjadi agar tak perlu ikut campur.

Khawatirnya, orang itu malah memberikan berbagai masukan atau tuduhan-tuduhan lain yang sebenarnya bukannya menyemangati malah membuat diri semakin down.

Atau saat senang, tak ingin orang lain beranggapan diri ini sedang menyombong saat berhasil meraih sesuatu namun sangat ingin membagikan kebahagiaan tersebut.

Berpuisi menjadi jawaban bagi dua kondisi di atas. Pembaca menganggapnya karya fiksi saja, meski sebenarnya hatinya ikut bertanya-tanya dan menebak apa gerangan yang tengah terjadi.

Namun, jika sampai pertanyaan itu 'mendarat' di hadapan penulis, maka mudah sekali jawaban yang dapat menyudahi percakapan "Ah, bukan! Hanya imajinasi yang kebetulan lewat saja di benak. Sayang jika tak dirangkum dan dibagikan di blog." Maka permasalahan pun beres. Biarkan saja pembaca dengan pikirannya. Hehehe

  • Tempat berbagi dan mengembangkan diri

Sebagai seorang perempuan yang belum menikah, melalui ngeblog ini, saya memiliki kesempatan untuk mengetahui berbagai hal yang sebelumnya tak pernah saya pikirkan dan beruntungnya informasi tersebut saya dapatkan sebelum saya menikah dan memiliki anak.

Hal yang paling berharga lainnya adalah bahwa setiap ilmu tersebut saya peroleh langsung dari para ekspert yang   memang menangani permasalahan tersebut dalam hidupnya.

Sebut saja bahaya kesalahan pemberian menu makanan pada bayi dalam 1000 HPK yang pada akhirnya dapat menyebakan stunting, atau mengenai Penyakit Jantung Bawaan pada Anak yang mana selama ini penyakit tersebut saya kira hanya seputar kaget lalu meninggal dan hanya terjadi pada orang dewasa saja.  

Hal yang sama juga saya lakukan dengan tulisan saya. Menjadikannya jembatan untuk menyampaikan berbagai informasi kepada orang lain secara runut dengan harapan, pembaca memahami hal baru tersebut tanpa ada pertanyaan lain yang tersisa karena seluruh pertanyaan telah terjawab dalam artikel.

  • Rumah bagi tambahan rejeki

Ngeblog tak jarang menjadi sumber rejeki bagi seorang Blogger. Ada saja rejeki-rejeki tak terduga yang datang menghampiri. Tak melulu tentang materi yang masuk, sesekali, ada pembaca yang berbaik hati menyampaikan rasa terima kasih atas artikel yang telah ditulis dan kebetulan memberikannya solusi atas sebuah permasalahan yang sama yang tengah dihadapi.

Tak jarang juga, kadang gaji sebulan dari perusahaan tak tersentuh sama sekali tertutupi oleh rejeki-rejeki yang datang dari dunia blogging ini.

  • Meninggalkan nama untuk kelak dikenang

Ketika jiwa nantinya kembali pada yang Empunya, maka satu-satunya yang tertinggal adalah nama untuk dikenang. Baik itu dikenang untuk sebuah kebaikan, ataupun nama untuk dikenang karena telah meninggalkan cerita pedih semasa hidup.

Melalui tulisan-tulisan di blog ini, harapannya, biarlah tulisan-tulisan tersebut yang menjadi sebuah jalan bagi seseorang untuk mengenang kehidupan yang pernah saya hidupi dan setidaknya memberikan sedikit inspirasi bagi pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun