Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Di Balik Masukan dan Makian pada "Customer Service"

29 Juni 2018   18:01 Diperbarui: 30 Juni 2018   09:36 2220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Tak menunggu lama, social media resmi milik Tokopedia diserang oleh negara api. Hehehe. Ngga ding, diserang netizen. Dengan apa? Ya itu! Bullyan, makian, ucapan syukur dan lain-lain atas berlangsungnya flashsale

DM, komentar, tag, dan cara-cara lain menjadi metode jitu masyarakat dunia maya untuk melancarkan serangan. Segala macam makian disampaikan sebagai bentuk kekesalan karena tak mendapatkan yang diinginkan. 

Yang penting udah diungkapin bentuk kekecewaannya ya kan? Terserah bahasa yang digunakan masuk dalam kategori wajar atau tidak. Yang penting, amarah terlampiaskan.

Customer Service dan Rasa yang Tak Lagi Ada

Berasa gue lagi baper banget ya bikin sub judul beginian. Wkwkwkw. 

Melihat serangan bertubi-tubi dari netizen yang jumlahnya bisa dikatakan sangat banyak, serta jawaban-jawaban CS untuk setiap serangan tersebut, sebagai pembaca, mungkin kita merasakan ada kelembutan, keramahan dan kesabaran yang muncul dari jawaban tersebut. 

Meskipun jawabannya sama semua. Dan saat kita baca terus semua jawaban sama, kita kembali merasa kesal karena jawaban yang diberikan bukan merupakan solusi melainkan hanya penenang hati. Wkwkwkw. Rasainkan, Lu!

Kalau untuk e commerce sebesar Tokopedia, CS sih harusnya bukan masalah utama. Jumlahnya kemungkinan banyak dengan penentuan jam kerja yang berbeda agar setiap masukan, pertanyaan, dan complaint konsumen dan calon konsumen segera terjawab. CS shift 1 selesai, lanjut oleh mereka yang di shift 2. Jawabanpun kemungkinan besar bukan CS yang menyediakan, namun disediakan oleh tim lain dengan Bahasa yang lembut dengan tujuan emosi customer bisa teredam.

Jadi dapat dikatakan, sebanyak apapun serangan yang masuk, CS hanya perlu copy paste jawaban yang sama tanpa merasakan apa-apa. Ya, kan bukan perusahaannya juga. Bawa santai saja dan jangan masukin ke hati. Toh, customer ngga kenal ini. Ngga pernah ketemu juga kan? Ini bagi CS yang bisa mengontrol diri untuk tidak menggunakan hati dalam bekerja.

Bagi mereka yang menggunakan hati dalam bekerja, setiap makian itu rasanya ya menyakitkan juga walaupun perusahaan tempatnya bernaung bukanlah milik pribadi. Tapi, ya, bukankah itu adalah perusahaan yang memberinya pendapatan setiap bulannya? Tentu ada perasaan marah ketika nama perusahaan tempat bekerja dijelek-jelekkan bahkan dimaki-maki oleh orang lain.

Jika mereka dari e commerce sebesar Tokopedia punya saja bisa marah karena makian yang sebenarnya tidak ditujukan pada dirinya (ini cuma copy paste, lho yaa), bisa dibayangkan seperti apa rasanya menghadapi semua itu sendirian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun