Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesawat "Go Around", Kok Bisa?

28 Maret 2018   06:28 Diperbarui: 28 Maret 2018   08:38 1929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat go around | Foto: nasional.kompas.com

Jika pada artikel sebelumnya kita -- sebagai penumpang pesawat -- dihadapkan pada fakta bahwa saat pesawat delay tidak ada yang dapat kita lakukan selain menunggu informasi yang akan disampaikan oleh pihak maskapai karena meski penumpang marah-marah pada petugas check in, semuanya itu adalah hal yang sia-sia. Tidak ada satupun dari petugas tersebut yang merupakan bagian dari maskapai pesawat. Informasi valid yang dapat diterima hanya dari Station Manager atau Duty Manager. (Artikel bisa dilihat di sini).

Berbeda dengan saat delay yang membuat penumpang kesulitan mendapatkan informasi dari sumber terpercaya, kenyataannya, kondisi pesawat go around sebenarnya jauh lebih menenangkan bagi penumpang. Kenapa?

Penumpang bersama dengan orang yang bertanggung jawab selama penerbangan berlangsung, yaitu awak kabin dan awak cockpit. Jika sesuatu terjadi, Penumpang dapat bertanya langsung pada awak kabin. Penumpang juga berkesempatan untuk bertanya langsung pada Pilot, Itu sebabnya, saat Kapten Pilot memperkenalkan diri, dengarkan baik-baik sehingga penumpang mengetahui siapa yang sedang mengemudi dalam penerbangan saat itu. Jika ada yang perlu penumpang tanyakan setelah tiba ditujuan, Anda memiliki modal nama Kapten meski mungkin sulit untuk menemukannya.

Jangan panic dan tetap tenang. Kepanikan Anda akan berpengaruh pada penumpang di sekeliling Anda. Dikhawatirkan masing-masing akan membuat spekulasi sendiri tentang apa yang sedang dihadapi. Dengarkan saja aba-aba dan ikuti perintah yang disampaikan. Satu hal yang perlu diketahui adalah, seluruh awak pesawat juga manusia biasa yang takut pada kecelakaan. Sangat kecil kemungkinan Kapten Pilot membiarkan dirinya bahaya bersama dengan ratusan penumpang.

Penerbangan dipantau oleh FOO (Kenali FOO di artikel ini) dan berkoordinasi pula dengan Menara Pengawas yang memberikan arahan apa yang harus dilakukan oleh awak kabin.

Mengenal Istilah Go Around

Go around dalam dunia penerbangan artinya prosedur yang harus dilakukan pesawat (Pilot) yang bersiap untuk mendarat harus kembali terbang dikarenakan satu alasan tertentu demi terjaminnya keselamatan penerbangan. 

Pilot akan melakukan go around jika landasan pacu belum siap untuk didarati. | Foto: Airmagz.com
Pilot akan melakukan go around jika landasan pacu belum siap untuk didarati. | Foto: Airmagz.com
Penyebab dilakukan go-around dan atau over shooting adalah situasi yang dilihat oleh Pilot atau oleh petugas menara pesawat pada short-final approach bahwa bila landing tetap dilanjutkan akan membahayakan, dalam arti berpotensi terjadinya kecelakaan.

Go-around, dapat dikatakan sebagai biasa dan juga dapat dikatakan sebagai tidak biasa, tergantung mengenai apa yang menyebabkan dilakukannya go-around tersebut.

Biasa dalam arti memang dari sejak awal sudah diantisipasi bahwa go-aroundharus dilakukan. Tidak biasa atau cenderung menjurus kepada situasi berbahaya, apabila go-around dilakukan pada saat last minute karena terjadi sesuatu yang mendadak sifatnya.

Pada kriteria tidak biasa itulah maka go-around dapat mengandung risiko yang lebih besar. Kecuali dalam kegiatan latihan, maka manuver go-around tidak pernah dipersiapkan untuk dilakukan. Walaupun pada sisi yang bersamaan, manuver go-around harus selalu siap dilakukan oleh Pilot bila berhadapan dengan situasi yang memaksa untuk dilakukan.

Tidak ada seorang Pilot pun (kecuali dalam latihan) yang ingin melakukan manuver go-around tanpa sebab yang memaksanya untuk melakukan itu dalam penerbangan normal. Itu sebabnya manuver go-around, masuk di dalam salah satu item pada checklist  "emergency procedures" yang biasanya diikuti oleh clean-up checklist.

Dengan demikian maka tidak ada alasan untuk menjadi "takut" pada saat pesawat terbang melakukan manuver go-around, karena justru manuver tersebut adalah bagian dari operasi penerbangan yang dilakukan sebagai langkah "penyelamatan". (Sumber: Kompas)

Bagi penumpang yang pertama kali naik pesawat dan langsung menghadapi go around mungkin memang akan panik, takut dan khawatir sesuatu terjadi pada pesawat yang mencelakakan dirinya dan penumpang lain.

Ketakutan inilah yang kadang memunculkan opini pribadi apa yang tengah dihadapi pesawat yang ditumpanginya, belum lagi penumpang yang bersangkutan membagikan pengalaman "pribadinya" tersebut di laman media sosialnya.

Opini pribadi yang ternyata berbanding terbalik dengan go aroundyang harus dilakukan Pilot mau tidak mau menyebar di media social yang mengakibatkan timbulnya hoax dan berujung pada rasa was was masyarakat untuk menumpangin pesawat yang sama karena dianggap tidak professional dalam menjalankan tugas.

Oleh sebab itu, disarankan bagi setiap orang yang belum benar-benar paham mengenai go aroundsebaiknya mendengar dengan seksama. Jika ada yang benar-benar ingin ditanyakan, tanyakanlah pada petugas yang dapat dipercaya sehingga jawaban yang diperolehpun valid. Jangan sampai spekulasi pribadi yang ternyata salah malah menyebar dan menjadi hoax di masyarakat.

Lalu Mengapa Awak Cockpit Harus Melakukan Go Around?

 


Ada banyak alasan keselamatan yang mendasari seorang pilot memutuskan untuk membawa pesawat mengangkasa kembali, walaupun situasi ini membuat penumpang sangat tidak nyaman, seperti:

Proses pesawat yang tidak stabil saat mendekat landasan,

Kondisi pesawat terlalu tinggi/rendah,

Faktor cuaca -- Pada proses tersebut bila pada ketinggian tertentu RWY tidak kelihatan, maka pilihannya memang hanya go-around untuk mengulang pola pendekatan pendaratan dari semula atau mengalihkan tempat pendaratan ke tempat lain yang cuacanya lebih bagus. Lainnya adalah bila pada ketinggian tertentu ternyata di RWY masih ada pesawat terbang lain, mungkin karena kerusakan dan lain hal maka pilot harus menyelamatkan penerbangannya dengan melakukan go-around.

Adanya turbulensi,

Masalah teknis pendaratan, dan lain hal

Bisa juga terjadi dikarenakan landasan pacu tempat dimana pesawat mendarat tidak siap untuk di darati. Karena adanya pesawat di landasan yang gagal mengudara karena alasan teknis, sehingga waktu terbang tertunda dan mengakibatkan pesawat yang akan mendarat harus kembali terbang atau menunggu aba-aba menara pengawas.

Proses take-off dan landing di suatu bandara itu ibarat koreografi tari. Penataan jadwal antara yang take off/landing akan kacau jika salah satu pesawat tadi ada yang mengalami kendala di landasan pacu. Untuk itu kordinasi antara Pilot dan menara pengawas adalah hal yang mutlak. (Sumber: Instagram DJPU151). Pesawat boleh saja tiba-tiba go aroundnamun jauh sebelum hal tersebut dilakukan, Pilot sudah terlebih dahulu berkoordinasi dengan menara pesawat. 

Jadi jika menghadapi go around,bersikaplah kooperatif dan tetap menjadi penumpang yang mendukung berlangsungnya "Terbang Selamanya - Terbang Selamat,Terbang Aman dan Terbang Nyaman."

Referensi:

Ini,dan ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun