Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Meluruskan Pemikiran Ribetnya Berinvetasi

5 November 2017   21:53 Diperbarui: 5 November 2017   21:55 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak yang memilih untuk berbelanja barang konsumtif dibanding berinvestasi | Foto: shutterstock.com

  Hp, motor, mobil dengan merek keluaran terbaru adalah incaran orang-orang kantoran yang masih tergolong muda. Hidup kekinian dan up to date dengan teknologi dan benda-benda terbaru dari brand terkenal sepertinya menjadi sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan.

Tanpa disadari, perilaku seperti ini ternyata sudah tergolong dalam liabilitas yaitu segala sesuatu yang menjadi sumber pengeluaran yang akan mengurangi kekayaan. Memang pada saat yang bersamaan setelah benda dibeli, orang tersebut akan terkesan seperti orang kaya, namun sebenarnya, mereka tidak pernah benar-benar kaya. Mereka hanya terlihat kaya. Barang konsumtif yang dibeli saat ini, dalam 10 tahun yang akan datang tidak akan berharga.

Benda-benda konsumtif yang tidak dimanfaatkan sebagai investasi akan membutuhkan pengeluaran setiap bulan dan tahun untuk perawatannya yang berarti akan mengurangi kekayaan pemilik benda.

Informasi penting di atas saya dapatkan ketika mengikuti Nangkring yang digelar Kompasiana bersamaan dengan PT. BNP Paribas Investment Partners yang mengusung kampanye #AkuBisaInvestasi bertempat di Bebek Bengil Menteng, Jakarta, 28 Oktober 2017 lalu.

Ribetnya berinvestasi sebenarnya hanya ada dalam benak masing-masing individu yang membuat mereka malas untuk mengurusnya. Benarkah berinvestasi seribet itu?

Berinvetasi Itu Mudah

Menghadirkan narasumber Ibu Vivian Secakusuma selaku Presiden Direktur PT. BNP Paribas Investment Partners bersama dengan Dr. Rangga Almahendra, pemahaman mengenai investasi yang sulit, ribet, dan memakan banyak waktu malah terasa jauh lebih mudah dan menyenangkan.

Berivestasi berarti memanfaatkan sesuatu yang dikeluarkan untuk meningkatkan akumulasi kekayaan. Aset yang memberikan penghasilan tiap bulan atau tiap tahunnya sudah dapat disebut sebagai investasi, seperti tanah yang disewakan, bisnis dan surat berharga. Pemahaman mengenai investasi ini terasa lebih mudah lagi dengan analogi Jono dan Joni yang disampaikan oleh Dr. Rangga melalui video berikut ini.


Waktu, tidak aman, mahal dan ribet merupakan beberapa alasan paling umum yang membuat mengapa seseorang tidak ingin berinvestasi. Melalui nangkring ini, BNP Paribas Investment Partners memberikan penjelasan bagaimana berinvetasi itu menjadi mudah bagi seorang investor tanpa harus menghabiskan banyak waktu dengan harga yang sangat terjangkau pula.

Sebelum memutuskan berinvetasi, sebaiknya seorang investor memang perlu memahami apa tujuannya berinvestasi dan seperti apa profil risiko investor serta bagaimana risiko dan potensinya untuk investor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun