Mohon tunggu...
Efaah Ashfia
Efaah Ashfia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Walisongo

Never ending process

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kasus Kekerasan terhadap Guru Kesalahan Sistemis

2 April 2020   12:25 Diperbarui: 2 April 2020   12:36 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kasus Kekerasan Terhadap Guru Kesalahan Sistemis merupakan salah satu agen pembaharuan dalam bidang pendidikan, kepiawaian serta kewibawaan guru sangat menentukan proses belajar mengajar serta keberhasilan proses kegiatan belajar dan mengajar baik di sekolah maupun diluar sekolah. Guru adalah orang tua ke dua bagi anak, oleh sebab itu sikap seorang guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan pola pikir dan psikologi seorang anak, Karena anak lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah dan anak lebih banyak berinteraksi kepada guru.

Di dalam berita elektronik yang dibagikan oleh  REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA dengan judul "Kasus Kekerasan Terhadap Guru Kesalahan Sistemis" di dalamnya berisi tentang kasus anak didik yang mencekik gurunya sendiri di kota  Gersik, Jawa Timur. Dalam berita tersebut ada 2 pendapat tentang kasus ini. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengungkapkan peristiwa seperti tidak seharusnya terjadi.

Guru yang bersangkutan seharusnya melakukan introspeksi diri supaya tampil lebih berwibawa di depan murid-muridnya. Sementara ia menyebut perilaku sang murid sebagai pelanggaran berat yang tak boleh dilakukan. Namun seorang Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Candra berpendapat bahwa kasus kekerasan yang terjadi di sekolah tidak boleh dipandang sebagai sebuah kasus semata, melainkan juga harus dilihat sebagai kesalahan sistem pendidikan.

Novi Candra, mengutip sebuah teori ekologi Bronfenbrenner, perilaku siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak sistem. "Sistem terdekat bagi siswa yaitu ekosistem sekolah dan keluarga, kemudian lebih luas sistem masyarakat, kebijakan, media sosial, dan budaya. Jadi tidak hanya faktor guru," tuturnya.
Dengan adanya peristiwa tersebut memunculkan sebuah permasalahan Bagaimana peran guru sebagai salah salah satu faktor pertumbuhan dan perkembangan bagi anak? Mengingat banyak sekali keterkaitan antara guru terhadap perkembangan anak tersebut.

Kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari pengaruh pola relasi subjek-objek yang terbangun dalam ilmu pengetahuan. Pendidik selalu berfokus pada materi kognitif sehingga lalai akan tanggungjawabnya yang juga berperan dalam pembentukan karakter dan moral siswa. Oleh karena itu kementrian dan kebudayaan berupaya untuk mengakhiri relasi subjek-objek dengan pergantian kurikulum yang di dalamya dimasukan juga nilai-nilai moral. Tujuannya agar pendidik dapat membentuk karakter siswa menjadi beradap.

Nilai-nilai moral disisipkan dalam materi pelajaran dan disampaikan kepada murid selama proses pembelajaran. Sehingga kepekaan rasa dan batin murid terarah. Kepedulian sosial, penghormatan terhadap sesama dan lingkungan hidup terbangun dalam diri murid.

Dalam masalah ini dalam pembentukan karakter dan moral anak yang berperan tidak hanya guru, namun banyak aspek-aspek lain yang mempengarui  perkembangan anak, antara lain aspek fisik dan motorik, aspek kognitif dan intelektual, aspek perkembanagan  social, aspek perkembangan emosi, dan aspek perkembangan bahasa.

Salah satu aspek perkembangan anak adalah aspek social, dalam pengembangan aspek social peran guru sangatlah penting. Guru sangat berperan dalam kemajuan pendidikan. Guru merupakan salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai faktor penentu keberhasilan tujuan dan mutu pendidikan. Tugas yang diemban seorang guru tidaklah mudah. Oleh karena itu, guru harus mengerti dan paham tentang hakikat sejati seorang guru. Menurut undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

demikian maka dapat diketahui bahwa peran guru bukan sekedar menyampaikan informasi kognitif, tetapi juga berperan sebagai pendidik yang mampu mengembangan psiokologi anak sesuai dengan usianya. Melalui kegiatan sehari-hari di sekolah siswa dapat melihat bagaimana interaksi antara guru ke guru, dan guru ke siswa. Secara tidak langsung siswa akan mencontoh dan menerapkan dalam aktivitasnya pada saat siswa ke guru atau siswa ke siswa. Sikap sosial adalah kesadaran dari dalam diri individu yang mempengaruhi terhadap lingkungan sosial.

Sikap sosial bagi siswa sangatlah penting, karena kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh sikap, baik sikap terhadap diri kita maupun sikap kita terhadap orang lain. Hal yang dapat dimanfaatkan pengalaman kita sehari hari sebagai dasar untuk menilai sikap kita. Pada saat menilai, kita berusaha memperbaiki sikap kita menjadi sikap yang positif secara terus menerus. Sikap sosial mengacu pada menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun