Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Cerai yang Berbuah Kekerasan

8 September 2020   13:26 Diperbarui: 8 September 2020   13:32 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budaya carok sebagai upaya menyelesaikan persoalan pelik secara terhorma. Foto | Boombastis.com

Creng.... creng, suara dua buah celurit betemu yang dipegang para pihak yang tengah bertarung di sebuah tepi jalan raya di kota hantu nan jauh dari Jakarta.

Menyaksikan dua abang becak duel di tempat ramai menggunakan senjata tajam tersebut tentu saja menimbulkan rasa ngeri. Takut namun sulit menghindar. Sebab, kejadiannya demikian tiba-tiba. Mengejutkan.

Lantaran kaget, secara spontan penulis berteriak. Tolong....tolong, pisahkan.

Rupanya teriakan penulis mendapat perhatian orang sekitar. Tanpa sengaja pula seseorang yang memegang kayu ukuran panjang melerai kedua orang yang tengah siap-siap melompat menerjang lawannya.

Perkelahian terhenti. Keduanya mundur dan masing-masing pihak diamankan warga secara terpisah.

Lalu, perasaan penulis menjadi lega. Korban dari pertarungan tersebut tak terjadi.

Dari peristiwa itu, muncul rasa ingin tahu apa duduk soal yang menyebabkan sesama tukang becak tersebut demikian menyeramkan dalam menyelesaikan persoalan.

Kehormatankah?

*

Peristiwa tersebut merupakan pengalaman penulis ketika awal bermukim di kota Pontianak pada 1995. Kala itu, kota Khatulistiwa masih tergolong sepi. Namun etnis dari anggota keluarga kita dari Pulau Garam sudah banyak bermukim di kota tersebut.

Tulisan ini tak bermaksud mengangkat "kerasnya" warga Madura dalam membela harga diri. Juga tak bermaksud untuk melukai perasaan saudara kita dari Pulau Garam. Tetapi ini kisah yang sudah menjadi cerita umum di masyarakat kota tersebut ketika etnis dari Pulau Garam bertikai dengan sesamanya diselesaikan dengan cara Carok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun