Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Ayat Agar Bermanfaat di Tengah Wabah Covid-19

30 Maret 2020   08:55 Diperbarui: 30 Maret 2020   09:00 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Ustaz tengah memberi tausiyah. Foto | Dokpri

Jangan anggap remeh setiap informasi. Sebab, virus itu masuk ke satu wilayah ke wilayah lainnya bisa ditularkan melalui orang per orang. Kita tak tahu apakah si A sudah terpapar atau belum, yang penting adalah tetap waspada dan menjaga diri agar tidak terpapar virus Corona.

Ia mengaku prihatin masih ada sebagian umat menyepelekan informasi merebaknya virus Corona. Penambahan jumlah korban meninggal ditanggapi sebagai angin lalu. Bahkan dikomentari dengan nada "minor", seolah ada wabah atau pun tidak, toh katanya mahluk yang bernyawa pasti akan mengalami kematian.

Ya, jelaslah. Kematian itu pasti akan dihadapi kepada mahluk bernyawa. Namun jangan diplintir dan dijadikan pembenaran bahaya (wabah) yang mengancam itu disepelekan. Dianggap remeh.

Adanya umat Muslim harus menjalani karantina di salah satu rumah ibadah, sejatinya peristiwa tersebut dapat dihindari bila saja sejak awal sudah memperhatikan imbauan otoritas yang berwenang.

Bukankah para sahabat Nabi Muhammad SAW sudah memberikan contoh menghindari wabah kala berkecamuk di negeri Syam.

"Jangan egois," pintanya.

Terkait bagaimana kita menyikapi wabah Corona, pendekatan "cerdas" hendaklah dikedepankan. Sampaikan pesan mencerahkan. Hindari menyampaikan informasi menyesatkan. Tingkatkan budaya literasi. Baca informasi dengan teliti.

Membaca di sini harus dimaknai dalam perspektif yang luas.

Lalu ia mengajak untuk memahami kata iqra,  yang berarti, "bacalah".  Di kalangan umat Muslim kata iqra tertuang dalam Surah Al-'Alaq (Segumpal Darah).  Surah itu turun ketika Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira.  

Kata iqra jangan dimaknai sebagai membaca teks-teks seperti banyak orang membaca koran. Tapi hendaklah dimaknai membaca keadaan dan situasi yang tengah berlangsung. Kita harus pandai menimbang mana yang patut dilaksanakan dan dihindari tanpa harus merugikan banyak orang.

Karena itu memahami kandungan iqra jadi penting. Pahami ayatnya dengan hati lapang hati. Orang berilmu tak cukup berceloteh, tetapi memberi contoh keteladanan. Pahami ajaran agama secara kaffah, sehingga bermanfaat bagi umat.

Salam berbagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun