Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Senyum Semringah Warga Sambut Pertemuan Jokowi-Prabowo

13 Juli 2019   12:21 Diperbarui: 14 Juli 2019   06:19 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi - Prabowo bertemu di Stasiun MRT. Foto | Kompas.com/Kristian Erdianto

Rasa gembira mewarnai seluruh warga Indonesia kala menyaksikan pertemuan Joko Widodo-Prabowo Subianto dalam sebuah pertemuan di MRT dan berlanjut dengan acara makan siang bersama di salah satu restoran Jakarta.

Pertemuan yang mendapat perhatian awak media dan diliput awak televisi secara langsung tersebut diawali ucapan selamat dari calon presiden Prabowo Subianto kepada Joko Widodo yang ditetapkan sebagai presiden terpilih pada Pemilihan Presiden 2019.

Pertemuan yang berlangsung di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Kompas.com menyebut,  "Ada yang bertanya kenapa Pak Prabowo belum ucapkan selamat atas Pak Jokowi ditetapkan sebagai presiden, saya katakan saya ini walau bagaimana pun ada euh pakeuh, tata krama," kata Prabowo.

 "Jadi kalau ucapkan selamat, maunya tatap muka, jadi saya ucapkan selamat," ujar Prabowo lagi.

Pertemuan itu, menurut Jokowi, adalah pertemuan sahabat yang sebelumnya mengambil posisi berseberangan, saling bersaing, dan mengkritik.  

Pertemuan yang memiliki dimensi penting itu berlangsung pada pukul 10.00 WIB. Sejumlah pertanyaan bermunculan di kalangan awak media, antara lain mengapa pertemuan "penting" itu harus di dalam MRT?

Diperoleh jawaban bahwa pertemuan di situ lantaran Prabowo belum pernah mencoba angkutan massal tersebut. Bagi kalangan pemerhati politik, pertemuan itu memiliki arti penting sebagai pertanda berakhirnya "perseteruan" politik kedua tokoh tersebut seusai Pilpres 2019.

Ketegangan karena persaingan ketat untuk memenangkan kursi RI 1  melalui ujaran saling menjatuhkan dengan penyebutan kampret dan cebong harusnya secara sudah berakhir. Kampret yang menjadi pendukung kubu 02 Prabowo harus ikhlas terhadap kubu 01 Jokowi yang didukung tim Cebong.

Tak elok lagi terdengar suara sumbang dari kubu cebong atau kampret. Kini yang ada adalah Indonesia dengan merah putih, NKRI, dan Pancasila. Kita, seluruh warga, tengah menanti apa yang akan diperbuat pemerintah dan agenda bangsa terpenting ke depan.

Satu hal yang patut segera dienyahkan dalam pikiran publik adalah kata-kata kasar dan penyebutan tak pantas selama kampanye -- yang melelahkan dan memakan waktu panjang -- sehingga tak mengganjal pergaulan anak bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun