Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Dialek Betawi Hadir di TransJakarta

22 Juni 2019   21:07 Diperbarui: 23 Juni 2019   10:03 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ANTARA/Rivan Awal Lingga

Maksud banyak bacot adalah banyak bicara. Sedangkan beku otak punya arti orang yang punya pikiran bebal. Selalu tidak mudah memahami persoalan. Itu adalah salah satu contoh dialek Betawi dan masih banyak contoh lainnya.

Di kampus-kampus juga masih terasa. Kata elu dan gue masih bertahan sebagai pengganti aku dam kamu. Gunung dikate gede, lebih gede ati gue. Maksudnya gunung itu besar, tetapi hatinya lebih besar dari gunung.  

Meski begitu, realitasnya penutur dialek Betawi kini memang terasa makin terdesak. Ini bisa ditandai dari kesenian Lenong Betawi yang dipentaskan di pinggiran kota Jakarta pun makin langka. Hanya (patung) ondel-ondel saja yang banyak ditempatkan di perkantoran. Sedangkan kesenian ondel-ondel makin terdegradasi lantaran pemainnya tak memahami cara berkesenian yang baik.

Sejatinya jika kita menyaksikan kesenian Lenong, dari situ bisa memahami budaya Betawi melalui dialeknya.

Memandang wajah ibukota secara utuh tak cukup dengan melihat keramaian di mall atau pasar swalayannya, menikmati sistem transportasinya yang makin modern, tetapi penting pula memahami jati diri warganya secara keseluruhan. Karena dari situ itu kita dapat memetik pemahaman seberapa besar pengaruh   budaya yang dibawa dari berbagai etnis bagi kemajuan warga Betawi.

Selamat hari ulang tahun Jakarta yang ke-492.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun