Adalah lembaga survei  Denny JA, Ardian Sopa mengatakan pertarungan Pilpres sebenarnya sudah usai dengan hasil survei yang dirilisnya. "Kalau dilihat dari tren ini, pertarungan sudah selesai. Kalau dari lihat tren, tetapi namanya politik itu bisa berubah," seperti  disebut  Ardian Sopa pada Tribunnews.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melejit dalam rilis survei lembaga Survey dan Polling Indonesia (SPIN).
SPIN merilis hasil survei pada 27 Desember 2018- 8 Januari 2019 dengan melibatkan 1213 responden dan dirilis pada Kamis (7/3/2019). Diperoleh hasil petahana capres Joko Widodo (Jokowi) Maruf Amin mendapatkan lampu "kuning"yang maksudnya elektabilitas yang diperoleh Jokowi 49 persen, dan hanya selisih 8 persen dari pasangan Prabowo-Sandi.
Paslon Prabowo-Sandi mendapatkan 41 persen. Hasil ini melejit dibandingkan dengan rilis survei lainnya. Sementara sisanya masih belum menentukan pilihan. Direktur SPIN, Igor Dirgantara mengatakan hasil ini patut diwaspadai Jokowi-Maruf sebagai petahana.
"Kalau petahana di bawah 50% itu ancaman," ujar Igor di Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2019). Survei ini memiliki margin of error sebesar 3 persen.
Sedangkan LSI Denny JA menunjukkan hasil yang berbeda, Rabu (6/3/2019). Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Jokowi-Maruf Amin sebesar 58,7 persen. Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 30,9 persen, suara tidak sah 0,5 persen, dan belum menentukan pilihan 9,9 persen. Â
Survei Denny JA digelar pada 18-25 Februari 2019. Sebanyak 1.200 responden dilibatkan menggunakan metode surat suara. Metode pengumpulan data juga dilakukan dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.
Sedangkan Survei Cyrus Network mengungkap bahwa hasil survei bahwa dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf sebesar 55,2 persen sementara Prabowo-Sandiaga sebesar 36 persen.
Survei Populi menggambarkan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf ada pada angka 54,1 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 31,0 persen.
Nah, jika hasil poling itu sudah diketahui dan diyakini yang muncul sebagai presiden mendatang adalah petahana maka tidaklah memusingkan lagi. Â Apa lagi menseriusi celoteh para pendukungnya meski memang hal itu masih prematur. Â Politik itu memang dinamis, tapi bisa juga realistis dan dapat dipandang dengan waras.
Sayogyanya, suara bising dan gaduh di dunia maya dan kopi darat dapat dihindari. Toh, secara akademik, lembaga survei telah memberikan gambaran melalui metodenya dan sesuai dengan kridibiltas yang dimilikinya. Â
Jika sudah jelas, terpenting saat pencoblosan, jangan memilih kucing dalam karung.