Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Memahami Perang Badar dan Lelucon Doa Neno Warisman

23 Februari 2019   23:03 Diperbarui: 24 Februari 2019   19:02 4210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrai, Perang Badar. Foto | Kiblat.net

 Nabi Muhammad saw pun sempat membacakan doa: 

 "Ya Allah, jika pasukan Islam yang berjumlah sedikit ini musnah, niscaya tidak ada lagi orang yang akan menyembah-Mu di muka bumi ini." (HR. Muslim).

Doa Neno Warisman:

...Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami. Karena jika Engkau tidak menangkan. Kami khawatir ya Allah. Kami khawatir ya Allah tak ada lagi yang menyembah-Mu..."

**

Pimpinan kafilah Abu Sofyan, musuh umat Islam dan tokoh Mekkah itu, ketika dalam perjalanan pulang dari Suriah ke Mekkah mendapat informasi bahwa pihaknya akan disergap pasukan Muslim dibawah pimpinan Nabi Muhammad saw.

Lalu ia mengirim utusan untuk meminta bantuan ke penduduk Mekkah. Bagi Abu Sofyan, penyergapan itu akan mematikan jalur perdagangan Suriah - Mekkah.  Karena itu jalur perdagangan harus dipertahankan.

Pertempuran tak dapat dihindari antara orang Mekkah dan Madinah, yang kebanyakan kaum muhajirin (imigran) dan Anshar (penolong), terjadi di Badar, 144,5 km sebelah barat daya Madinah, pada Ramadan 624 M.

Umat Islam berjumlah 300 orang. Namun, dengan kepemimpinan Nabi Muhammad saw, berhasil mengalahkan seribu orang Mekkah. Peristiwa itu kemudian dikenal sebagai Perang Badar. Dari sudut pandang militer, perang ini dan berikutnya menjadi landasan kekuatan kepemimpinan Nabi Muhammad saw.

Demikian sepenggal kisah Rasulullah, Nabi Muhammad saw perihal Perang Badar yang ditulis Philip K Hitti, seorang guru besar di Colombia dan Princeton. Philip lahir di London pada 1886. Sejak 1913 hingga wafat pada 1978 hidupnya diabdikan untuk mengajar dan pensiun pada 1954.

Philip K Hitti dalam buku History of The Arabs setebal 980 halaman tidak mengupas lebih jauh para tokoh Mekkah yang memusuhi Nabi Muhammad saw. Kendati begitu ia mampu mengangkat dampak dari Perang Badar demikian luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun