Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[BeCaK] Inikah Urusan Wilayah Ulama?

22 September 2018   19:12 Diperbarui: 22 September 2018   19:52 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Pak Guru Ustz H. Bastaman, ulama dari Mempawah yang sederhana ini dekat dengan umat. Foto | Dokpri

Namanya juga Ulama. Tentu jika berurusan bidang agama ia pandai. Tapi ia pun tidak akan beranjak dari kursinya bila diajak berdiskusi tentang lingkungan hidup dari prespektif agama. Malahan Ulama menantang, karena merasa kesal keahliannya masih saja dipandang dengan sebelah mata.

Ulama tidak akan lari dari tanggung jawab kala diserang para ahli lingkungan disebut tidak memperhatikan kerusakan daerah aliran sungai (DAS). Termasuk pasokan air untuk petani dan air baku bagi warga kota. Ulama berani pasang badan dengan mendatangi kelompok petani dan warga kota yang kekurangan air. Ulama memang bernyali besar.

Ulama juga paham urusan birokrasi. Ketika pegawai negeri sipil atau ASN bermain "mata" dengan rekanan, ia berani mengeluarkan ancaman. Pilih surga atau neraka, katanya pada suatu kesempatan.

Ulama punya hati mulia. Setiap usai shalat Jumat sering dijumpai mengajak rekan dan orang tak mampu makan bersama dalam satu meja. Penulis juga disertakannya. Gembira. Doa pun dipanjatkan untuk rakyat dan pemimpin negeri. Saat itu, Ulama tak malu disebut orang kampungan kala mengenakan kain sarung. Alasannya, karena ia bukan elite politik yang suka menyarungi duit rakyat.

Ulama menyadari akan peran dirinya sangat penting. Karenanya, kapan dan dimana pun, ia berhati-hati dalam bertindak dan berucap. Kata dan perbuatan harus se-iya dan se-kata. Kata dan perbuatan harus paralel. Jauh dari pertentangan. Selalu memberi kesejukan.

Ulama adalah orang yang berilmu (bentuk jamak dari alim); ahli dalam pengetahuan Islam; ustaz; kiai (Kamis Istilah Keagamaan). Ulama adalah orang yang ahli dalam hal atau di pengetahuan agama Islam. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)  Edisi Kedua, Departemen Pendidikan dan Kebudayan.

Sungguh wajar karena keahliannya itu sering dijumpai ulama menyampaikan tausiyah. Substansi dari pesan yang disampaikan ulama menekankan akan pentingnya meningkatkan rasa syukur atas nikmat iman, nikmat kesehatan, nikmat umur dan masih banyak lagi nikmat itu.

Sesungguhnya, Tuhan yang Mahaagung tidak menciptakan manusia untuk berpisah-pisah dan berbeda-beda, tetapi mengisyari'atkan bagi manusia itu satu agama. Allah mengutus nabi dan rasul-Nya untuk membimbing manusia dalam satu jalan. Dan sejak zaman azali, Allah mengharamkan manusia menyimpang dari agama yang satu dan berpecah-belah.

Tetapi, Syaitan menggoda dan mendorong manusia melupakan pesan mulia sehingga menjadi ingkar dari segala ketentuan Tuhan.

Ulama juga sering didatangi karena petuahnya. Namun, untuk yang satu ini, Ulama berkali-kali menolak dirinya disebut sebagai pewaris nabi dan penjaga misi kenabian. Kok, bisa jadi begitu. Penulis menduga, boleh jadi karena tugas ulama itu berat. Perlu dipahami, rakyat yang rusak itu disebabkan oleh penguasa yang juga rusak. Sedangkan penguasa yang rusak pun diakibatkan oleh ulama yang juga rusak.

"Itu bukan domain saya," Ulama memberi alasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun