Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Spirit Haji dan Kemerdekaan RI

17 Agustus 2018   22:27 Diperbarui: 18 Agustus 2018   18:55 1597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, kondisi Majidil Haram pada musim haji dewasa ini/ANTARA FOTO

Anak zaman now mungkin heran dan bertanya dengan judul di atas. Apa hubungannya spirit ibadah haji dan Kemerdekaan RI? Apakah lantaran hari Kemerdekaan RI ke-73 pada 2018 ini bertepatan dengan menjelang puncaknya ritual haji 1439 H?

Ya, memang, benar. Ibadah haji memiliki hubungan erat dengan Kemerdekaan RI. Sepintas, realitas hubungan itu tidak terlalu nampak. Padahal, dari dahulu hingga kini orang-orang yang berhaji telah memberi kontribusi besar bagi pendidikan akhlak di negeri ini. Termasuk membangun jiwa patriotik dalam memerdekakan negeri ini.

Mengapa?

Dulu, pada zaman penjajahan Belanda, banyak warga dari Tanah Air dicegah untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan pemerintah kolonial membuat berbagai aturan meski pada akhirnya dibolehkan juga dengan syarat dan pengawasan ketat.

Dulu, pada zaman kolonial juga, hanya orang-orang yang telah berhaji sajalah yang dibolehkan mengenakan songkok putih. Bila hal itu dilanggar, maka konskuensinya bisa dipanggil dan ditanyai oleh para antek penjajah.

Dulu, ketika itu, orang Indonesia yang hendak menunaikan ibadah haji mendapat tekanan demikian berat. Pasalnya, bagi penjajah, selalu saja orang yang sudah menunaikan ibadah itu - sepulangnya ke Tanah Air - memiliki jiwa patriot tinggi. Mereka lebih berani menghadapi tentara Belanda disamping juga memiliki kemauan untuk bersatu memerdekakan negeri ini dari penjajah.

Jadi, orang-orang yang baru pulang ibadah haji pasti diawasi karena menjadi ancaman bagi kolonial. Realitas itu sungguh terjadi.

**

Bila kita cermati praktek ritual haji, seperti yang dilakukan sekarang ini, memang ada beberapa hal yang menguatkan seseorang mengapa setelah pulang ibadah haji dapat berubah. Lalu mereka demikian heroik saat itu.

Alasannya, pertama, ketika seseorang telah memasang niat ibadah haji dan menginjakan kaki di Mekkah dan Madinah, maka di dalam diri yang bersangkutan tertanam keyakinan bahwa mereka telah mempertaruhkan hidupnya dalam beribadah. Apakah akan mati atau tidak. Di sini, ia telah berpasrah kepada Allah semata.

Proses penyerahan diri kepada Allah itu jadi pembelajaran sehingga makin menguatkan keyakinan dan tercermin dalam perbuatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun