Meski usia sudah beranjak kepala enam, punya cucu dan jarang bertemu dengan sesama rekan, alumni Fakultas Hukum Angkatan 20 Universitas Trisakti, - yang belakangan dikenal dengan FH'20 Usakti, - masih mampu memancarkan energi positif bagi sesama mereka dan masyarakat luas.
Jalan menanjak pun kadang di antara mereka harus dibantu dengan rekannya, namun masih bisa membagi kebahagiaan di antara mereka sendiri dan peduli bagi warga yang tengah mengalami musibah.
Hadirnya cinta menjadi kata kunci bagi penguatan silaturahim antarsesama mereka, sesama rekan anggota alumni angkatan 20 FH Usakti. Padahal, jika dilihat dari sisi jangka waktu masa kuliah dan saat ini, mereka sudah puluhan tahun tak pernah menjalin komunikasi.
Pertanyaannya, kenapa mereka kini semakin solid dalam ikatan kumunitasnya yang dikenal FH'20 Usakti itu?
Pasti ada rahasianya? Mengapa mereka mau bersatu untuk satu tujuan sama sehingga mereka berkenan berkumpul dalam satu ikatan? Jawabnya, kembali kepada kata kunci tadi. Yaitu, cinta.
Rasa cinta bagi para orang tua seperti ini bukan bagai anak ABG - anak baru gede - jatuh cinta (monyet). Tapi cinta yang memiliki makna demikian dalam karena diwarnai ikatan rohani dengan tujuan satu, yaitu menjadikan diri bahagia lantaran dikuatkan dengan silaturahim.
**
Jumat siang (20/7), suasana cerita dan tawa mewarnai para anggota FH'20 Usakti. Mereka baru saja tiba di Bandara Adi Sucipto untuk melanjutkan perjalanan ke pusat rekreasi Bukit Palepayung, Desa Kalibiru - lokasi baru wisata di seputar Waduk Sermo - di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.
Sementara itu Ketua FH'20 Usakti, Rudi Haris datang bersama seorang rekannya dari Bandung dengan motor gede (Moge). Sebagian lainnya yang menumpang kereta api langsung bergabung di titik kumpul Bandara Adi Sucipto.