Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meski Pilkada Digelar, Menyuarakan Toleransi Tidak Boleh Mati

19 Januari 2018   10:14 Diperbarui: 19 Januari 2018   10:32 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memasuki tahun politik - 2018 dan 2019 - Kemenag akan berjibaku menjaga kerukunan antarumat dan interumat. Foto | Dokpri.

Berbekal pengalaman Pilgub di Jakarta tempo lalu, sepanjang 2017 penulis sering mengangkat isu toleransi. Dari tulisan-tulisan tersebut, redaktur Kompasiana banyak menempatkan artikel penulis sebagai berita utama. Baik artikel utama menyangkut toleransi keagamaan maupun kerukunan antarumat selama Pilgub berlangsung.

Penulis berharap pesan toleransi di Kompasiana tidak boleh mati. Ini penting untuk kepentingan NKRI. Sebab, penulis banyak menyaksikan peristiwa konflik sosial, kejadian intoleransi yang sangat memilukan. Bahkan meninggalkan luka demikian dalam pada setiap individu, dendam dan kebencian sepanjang hayat.

Untuk kepentingan kurasi artikel Kompasiana, penulis mencatat lima artikel utama menyangkut toleransi, dengan harapan Pilkada 2018 ini menggoreng isu SARA dan intoleransi dapat dikurangi. Artikel yang dimaksud itu adalah:

Pesan Toleransi di Hari Waisak

Habib Bernyali Besar

Aku Tak Ingin Patung Gus Dur Juga Dipersoalkan

Etnis Tionghoa sebagai Pembawa Islam dan "Gorengan Politik" [Bagian II]

Siapa takut Mengucapkan Selamat Natal?

Masih banyak tulisan lainnya yang diangkat penulis dan menjadi artikel pilihan, seperti tentang Ahmadiyah, pengajian Tri Sakti mengaktualisasikan pesan Idul Adha, Gunakan "Bahasa Bunga" untuk mengayomi rakyat, Jauhkan Pemuda dari Paham ISIS, Din Syamsuddin Perkuat Tugas Kementerian Agama, Jauhkan Mengejek Orang Lain, Apalagi Agamanya.

Pesan Toleransi di Hari Waisak

Seluruh umat beragama mampu menghargai serta menghormati perbedaan antar-kalangan umat beragama. Tentu hal ini tidak bisa lepas dari peran para tokoh agama dan masyarakat yang memelihara toleransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun