Mohon tunggu...
Edy Setyo Utomo
Edy Setyo Utomo Mohon Tunggu... Dosen - Membangkitkan ekonomi ummat

Membangkitkan ekonomi ummat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Profesional Rendah Hati

27 Agustus 2019   13:08 Diperbarui: 27 Agustus 2019   14:22 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semakin kita sukses, semakin rendah hati | dlittlerainy.blogspot.com

Profesional Rendah Hati

Kita semua pasti sudah mengetahui, kenapa Iblis tidak mau sujud kepada Nabi Adam .  Sombong bin angkuh . Yup, Iblis merasa dirinya lebih mulia dari Nabi Adam. Iblis dicipta dari api, sementara Nabi Adam dicipta dari tanah. Sama seperti malaikat , sebelum iblis dikutuk dan di laknat  Allah, iblis taat beribadah kepada Allah. Hanya karena kesombongan dan keangkuhannya, iblis dilaknat oleh Allah karena dia menentang perintah Allah.

Kebalikan dari sifat sombong , angkuh, jumawa adalah rendah hati.  Merujuk dari Wikipedia, kerendahan hati artinya ialah suatu sikap menyadari keterbatasan kemampuan diri, dan ketidakmampuan diri sendiri, sehingga dengannya seseorang tidaklah mengangkuh, dan tidak pula menyombong. Karena itulah, menurut Buya Hamka (1908-1981) menyatakan bahwa sifat ini membuat orang yang memilikinya tidak mencampuri urusan yang tak ia pahami, tahu membatas diri pada bidang yang ia ilmui. Orang yang begitu tahu bahwa orang yang segala tahu menandakan bahwa ia kurang pengetahuannya. Karena itulah, Buya Hamka menyebut bahwa sifat rendah hati itu memiliki istilah lain, yakni tahu diri.
Sedangkan dalam KBBI ( Kamus Besar Bahada Indonesia ) menjelaskan definisi untuk "rendah hati", yakni "tidak sombong atau tidak angkuh".

Sebenarnya saya mendapatkan inspirasi dengan topik ini juga karena semalam saya bersama dengan beberapa rekan rekan ustadz , asatid dan santri lagi membahas topik menumbuhkembangkan perekonomian  pesantren yang pada akhirnya menumbuhkembangkan perekonomian ummat muslim. Lulusan santri di lingkungan para santri bahkan keluarga dan masyarakat umum berpendapat, bahwa mereka pribadi yang paham tentang agama. Memang benar dan tidak ada yang salah. Menjadi salah apabila  santri merasa terhormat, mulia, sehingga pilih - pilih pekerjaan yang sesuai. Mereka menolak untuk menjadi seorang pedagang misalnya, atau seorang petani , pegawai dan lainnya. Sementara profesi ustad , ustazah , pengajar di pondok pesantren atau pendidikan formal lainnya , sangat terbatas.

Ada yang pernah melihat film Donnie Yen yang perjudul Ip Man I, salah satu film favorit saya. Cerita awal di film tersebut bagaimana seorang Yip Man, adalah mencontohkan dengan sangat lugas tentang makna rendah hati ini. Film "Ip Man" menceritakan tentang seorang Ahli Beladiri Wing Chun bernama IP Man (Donnie Yen) dari Foshan, China pada tahun 1930-an. Ia hidup bahagia bersama istri dan anaknya. Meskipun ia ahli beladiri namun IP Man lebih memilih tidak mengumbar keahliannya di depan orang banyak. Walaupun pada saat itu Foshan merupakan kota yang terkenal akan banyaknya perguruan bela diri di China, IP Man tetap tidak tertarik menerima murid. 

Saat itu ada sekelompok pendekar yang datang ke Foshan dan menantang seluruh guru guru dalam sekolah beladiri disana. Dan setelah bertarung, semua guru -- guru sekolah beladiri tersebut kalah dengan sang pendekar tersebut. Merasa sudah menjadi juara maka pendekar ini mengatakan bahwa Foshan sudah kalah olehnya. Namun masyarakat di Foshan mengetahui bahwa diantara guru -- guru di Foshan tersebut, terdapat Ip man yang belum terkalahkan oleh guru guru beladiri tersebut. Sehingga ketika pendekar penantang tersebut mengetahui bahwa ada satu orang yang belum dia kalahkan maka ia mendatangi kediaman Ip Man. Bahkan pada saat di tantang oleh pendekar ini, Ip man tetap berusaha menghindar dengan mengatakan bahwa ia tidak bisa beladiri, hanya rakyat biasa. Namun karena barang perabotan rumahnya di hancurkan oleh pendekar ini akhirnya Ip Man menunjukkan jati dirinya sebagai ahli kung fu. Dan benar saja, pendekar penantang tersebut akhirnya kalah oleh Ip Man.

Inilah perilaku rendah diri. Nah, sekarang mengapa kita selaku insan insan profesional hendaknya memiliki sikap rendah hati ini ?

Sikap rendah hati tidak menyombongkan diri dengan kemampuan dan kapasitas yang saat ini dimiliki sehingga selalu haus akan pembelajaran dan perbaikan terus menerus. Dan ketika kita sudah menjadi pribadi pembelajar dan pribadi yang terus menerus melakukan perbaikan maka kita akan menjadi bagian dari sel sel pembentukan lingkungan yang pembelajar dan perbaikan terus menerus pula. Perusahaan dimana kita bekerja, akan menjadi perusahaan yang semakin kuat karena masing -- masing individu tim nya adalah pribadi pembelajar. 

Dapat kita bayangkan jika seandainya dalam satu tim atau bahkan dalam perusahaan kita, di dominasi oleh karyawan dengan sikap dan karakter yang masing -- masing membangganggakan dirinya yang berlebihan, saya katakan disini berlebihan sehingga sangat dekat sekali dengan kesombongan yang akhirnya menutup diri dengan pembelajaran dan tidak mau melakukan perbaikan atas evaluasi kinerja dirinya dan tim nya. Maka lambat laun perusahaan ini akan stuck dengan sikap yang dimiliki oleh tim nya. Betapa suasanya akan mencekam jika sikap sombong dari sebagian besar karyawan ini muncul dalam sebuah tim atau perusahaan kita.

Pemimpin yang arogan dan kurang ajar sering tidak memiliki hubungan yang baik dengan tim mereka. Padahal manajer terbaik adalah mereka yang memiliki pengetahuan mendalam tentang kebutuhan pelanggan dan karyawan. Sikap rendah hati yang dimiliki oleh seorang pemimpin akan membuat mereka selaras dengan tim dan menjadi sosok yang sangat disukai. 

Kita pasti akan sepakat bahwa, ketika kita menjadi seorang pemimpin yang rendah hati, maka pasti tim kita akan lebih senang mengikuti kita dibandingkan dengan pemimpin yang arogan. Multiple efek yang ditimbulkan jika tim kita sudah mengikuti kita, maka mereka akan menjadi tim kita yang sangat solid. Suasana kerja yang semakin kondusif dan nyaman. Ringan terhadap semua permasalahan yang muncul. Cepat tepat dalam menyelesaikan dan mengimplementasikan sebuah program.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun