Mohon tunggu...
Edy Rustian
Edy Rustian Mohon Tunggu... -

Suka nakal di kampung-kampung. Saya mencintai kamu-kamu yang cinta Lingkungan, yang buang sampah ditempatnya. AYO MENANAM

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Konyol" Ingin Diet Justru Mabuk Kopi

29 Desember 2011   10:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:36 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mungkin tak mengherankan bagi siapa saja jika mendengar orang yang mabuk karena mengkonsumsi minuman beralkohol berlebihan, tapi kasus yang satu ini sungguh menggelikan. Berawal dari sebuah acara ngumpul ke empat anak muda yang lama tak saling bertemu akhirnya malam itu bersama, percakapan dimulai dengan mengingat-ingat kenangan ketika semuanya masih di bangku kuliah untuk mencoba menyegarkan kembali tentang hal-hal konyol yang terjadi di masa itu. Topik pembicaraan pun mulai mengarah ke strategi menurunkan berat badan tak ayal topik ini direspon dengan baik oleh salah satu teman (Pandu 24) yang berat badanya memang di atas rata-rata dan sedang dalam program diet tingkat militer. Entah seperti apa alurnya hingga Kopi juga masuk dalam strategi itu, salah satu teman yang badanya sangat proporsional akhirnya menganjurkan untuk mengkonsumsi kopi tanpa gula. Akhirnya tanpa berfikir panjang si Pandu langsung mengambil sejumlah kopi dan dimasukan kedalam botol bekas air mineral, saya dan rekan-rekan yg lainya sampai tak bisa membayangkan bagaimana rasa kopi racikanya terlihat sangat kental dan hitam karena tanpa gula dan takaran kopinya juga tak masuk akal, yang seharusnya bisa untuk kopi 10 gelas di aduk untuk 1 gelas. Ternyata sungguh malang teman yang satu ini, boro-boro ingin punya tubuh yang ideal justru malam itu dia mabuk kopi akhirnya muntah-muntah dan matanya terlihat merah, kata yang keluar dari mulutnya pun sudah mulai tak karuan layaknya orang mabuk karena minuman keras. Edy Rustian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun