Mohon tunggu...
edy mulyadi
edy mulyadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Media Trainer,Konsultan/Praktisi PR

masih jadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rupiah Kian Lunglai, Saatnya Devisa Balik Kandang

6 November 2018   16:13 Diperbarui: 7 November 2018   08:03 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Selain itu, DHE yang dibawa ke Thailand wajib diendapkan minimal selama 120 hari dan memerlukan persetujuan dari bank komersial domestik untuk ditransaksikan. Selanjutnya DHE juga mengendap selama 360 hari di bank komersial domestik, dalam rangka menunggu persetujuan dari Bank of Thailand untuk ditransaksikan kembali.

Ekspor tetap moncer

Lalu, benarkah aturan yang sangat ketat itu merugikan negara seperti yang dihembuskan para penganut neolib? Tenyata tidak. Buktinya, nilai tukar bath cenderung stabil terhadap dolar. Pada periode 10 Mei-5 November, bath ditaransaksikan pada rentang 31,8883 hingga 33,4953 per dolar Amerika.

Dari sisi ekspor, pada 2017 Indonesia hanya menempati urutan ke-5 di jajaran negara-negara ASEAN dengan nilai US$168,8 miliar. Sedangkan Thailand bertengger di posisi ke-2 setelah Singapura, yaitu US$236,7 miliar. Sementara Malaysia di urutan ke-3, yaitu US$217,8 miliar.

Jadi, terbukti para pemuja pasar itu hanya menakut-nakuti pemerintah, khususnya Presiden sebagai pemimpin eksekutif tertinggi. Celakanya, berita hoax tentang dampak negatif sistem kontrol devisa justru dibekingi oleh para menteri ekonominya sendiri.

Sekarang kita tunggu Presiden terpilih pada Pilpres 2019. Beranikah dia melawan hegemoni hantu-hantu neolib dan berdiri dengan dagu tegak membela kepentingan nasional dan rakyat Indonesia? [*]

Jakarta, 6 November 2018

Edy Mulyadi, Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun