Mohon tunggu...
edy mulyadi
edy mulyadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Media Trainer,Konsultan/Praktisi PR

masih jadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Yang Dicari Pada Pilpres 2019: Sosok Kredibel

29 Agustus 2018   13:56 Diperbarui: 30 Agustus 2018   13:58 1864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ed, kalau ada Capres/Cawapres 2019 dalam kampanyenya nanti menawarkan ikan dan daging kepada rakyat, apakah anda akan mendukung yang bersangkutan?"tanya seorang teman.

Rupanya dia membaca artikel berjudul Pilpres 2019: Tahu Versus Tempe yang saya tulis 26 Agustus 2018 silam. Tulisan yang kemudian beredar di jagad medsos dan media daring itu ternyata menarik perhatian teman tadi.

Buat yang belum sempat membaca, di bawah ini isi pokok artikel tersebut; Paslon Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandi yang akan berlaga di Pilpres 2019 hanya menawarkan tahu dan tempe. 

Padahal rakyat menghendaki ikan dan daging. Sayangnya kedua Paslon nyaris tidak menawarkan menu baru. Kalau Jokowi diibaratkan tempe, maka yang dirasakan rakyat dalam empat tahun terakhir justru bak dipaksa makan tempe bongkrek yang sering beracun.

Empat tahun di masa Jokowi rakyat banyak 'keracunan tempe bongkrek' karena beratnya beban hidup. Harga-harga melambung tinggi. Listrik, BBM, gas terus melonjak harganya karena pengurangan subsidi. 

Porsi anggaran terbesar justru diutamakan untuk membayar utang. Lapangan kerja sulit didapat, hukum hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, dan seabreg kesulitan hidup lain.

Bagi kalangan Islam, 'tempe bongkrek' terasa lebih mematikan. Para habaib, ulama, dan ustadz banyak dikriminalisasi. Perlakuan dan penegakan hukum antara muslim dan nonmuslim terasa sangat timpang, dan sejumlah ketidakadilan lainnya yang ummat rasakan.

Curang, tidak jujur

Kembali ke pertanyaan kawan tersebut, jawaban saya adalah tergantung. Ya, tergantung siapa dari kedua Paslon yang menjanjikan daging dan ikan.

Tentu kita masih ingat peribahasa sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lancung berarti tidak tulen; palsu; tiruan (adjektiva). Contoh: uang ~. Lancung juga berarti tidak jujur; curang (adjektiva)

Contoh: perbuatannyg ~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun