Di sini aku. Terlempar dari rahim karang. Mengasa arca juang di tebing padang.
Ada sepotong hasrat menggurat benak. Menari di antara karang berbalut sabana. Di raung keluh petani karang. Mimpi sang putra rindu ber-ubah.
Di bumi karang. Mimpi tak mau dijebak karam. Pada gemulai lenggok sabana dibelai angin senja. Rindu bertepuk jerih. Tergenggam erat bak urat-urat karang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!