Mohon tunggu...
Edy Hermawan
Edy Hermawan Mohon Tunggu... Guru - SMA Nurul Jadid

Penyuka buku apa saja dan senang menulis cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kelamin

11 Februari 2023   09:39 Diperbarui: 11 Februari 2023   09:44 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suamiku masih diam di tempat semula. Malam makin gulita. Sunyi. Hanya suara angin sayup-sayup menerobos masuk melalui jendela ke kamar kami. Pelan-pelan dia menghampiriku yang sedari tadi duduk di pinggir ranjang sembari menggendong bayi perempuanku yang kelima. Lalu, suamiku memeluk dan mencium keningku. Dia juga mencium bayi yang ada di gendonganku. Begitu juga empat anak perempuan yang sedang tidur pulas di kamar itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun