Mohon tunggu...
Edwin Cakra
Edwin Cakra Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Media Sosial

Selalu memberikan jawaban atas upaya merendahkan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Delusi Seorang Prabowo Subianto Mengumpulkan 10T dari Penggemarnya

24 Juli 2018   11:48 Diperbarui: 24 Juli 2018   12:03 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik jumlah sumbangan selama 1 bulan

Pada 23 Juni 2018 lalu, Prabowo Subianto dengan gagahnya di depan jaringan TV Gerindra mengajak para penggemarnya untuk mengumpulkan dana bersama guna membiayai jalan menuju kursi kepresidenan. Dengan lantang dia menargetkan akan terkumpul 10 triliun rupiah

https://news.detik.com/berita/4109176/waketum-gerindra-prabowo-targetkan-galang-dana-perjuangan-rp-10-t

Pada hari-hari awal sejak tanggal pengumuman, dana yang terkumpul memang cukup meroket sehingga menembus Rp 500 juta pada a24 Juni atau hanya 4 hari sejak pembukaan "kencleng". Namun setelah tanggal itu angka tidak bergerak banyak hanya bertambah sekitar 10 jutaan perhari, yang kemudian merosot total menjadi sekitar 5 juta/hari. Sekarang setelah 1 bulan penuh berjalan, baru terkumpul Rp 762.615.611. Berikut ini grafik peningkatannya:

(gambar dengan reolusi lebih baik dapat dilihat di sini: http://tiny.cc/Kencleng-PS)

Dari grafik di atas terlihat bahwa setelah tanggal 1 Juli 2018, pemasukan cenderung datar.

Lalu bagaimana membaca grafik itu dengan target 10T yang diimajinasikan seorang Prabowo. Hal ini susah digambarkan dalam grafik karena hanya akan menghasilkan gambar yang terlalu kecil akibat jauhnya selisih target dan capaian. Namun demikian akan coba ditampilkan seandainya target hanya 10 miliar, maka akan terlihat seperti grafik berikut ini:

dokpri
dokpri
Dengan target 10 miliar saja sudah terlihat masih jauhnya capaian tersebut. Mari kita tingkatkan seadainya target tersebut adalah 100 miliar:

dokpri
dokpri
Anda sudah tidak dapat melihat grafik awal, karena begitu jauhnya angka Rp 760 juta dari 100 miliar! Oleh karena itu dapat anda bayangkan apabila grafik itu mengikuti target asli yang diimajinasikan oleh Prabowo sebesar 10 triliun, atau masih 100x lipat lagi!!, maka hanya akan seperti semut di tengah galaksi.

Sekarang mari kita lihat apa tujuan utama dari pengumpulan dana masyarakat tersebut. Tidak jauh untuk mendanai kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan dimulai berdasarkan jadwal KPU pada 23 September atau tinggal 2 bulan lagi. Jika mengikuti angka pertumbuhan saat pengumpulan dana telah stabil, maka terlihat pertumbuhan dana perhari hanya berkisar 0,8% atau rata-rata Rp. 5,3 juta/hari.

Jika angka tersebut tidak bergerak jauh, dalam sisa 60 hari ke depan diperkirakan seluruh dana yang terkumpul dalam 3 bulan adalah sebesar Rp 1 miliar (Rp 1,094,499,516). Ingin tahu apa yang bisa digunakan dengan uang sebanyak ini? Untuk iklan di TV durasi 30 detik rata-rata Rp 35 juta pada jam premium. Saat ini terdapat 12 saluran TV nasional, sehingga uang tersebut hanya dapat dibelanjakan untuk 1 menit iklan TV di seluruh jaringan nasional. Usaha yang melelahkan selama 3 bulan terserap dalam sekejap untuk iklan TV yang memang terkenal sangat boros dalam menyerap dana.

Lalu bagaimana dengan iklan di media cetak, internet/media sosial, radio, selebaran, kampanye lapangan, dll, dll. Masih sangat banyak dana yang dibutuhkan. Tidak salah kalau Prabowo Subianto menargetkan 10 triliun, namun dengan lesunya pengumpulan dana ini maka untuk mencapai 100 miliar saja butuh waktu 274 bulan atau setara 23 tahun. Padahal targetnya masih 10x lipat dari itu, alias 230 tahun. Itupun kalau para fans nya Prabowo mau terus menyumbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun