Apa yang disampaikan oleh Komandan Tugas Bersama (Kogasma) AHY dalam Pidato kebangsaan dari Partai Demokrat pada Jum'at tanggal 1 Maret 2019 adalah keniscayaan menanggapi tantangan yang mesti dihadapi untuk lima tahun kedepan. Demokrat memiliki harapan untuk pengelelolaan pemerintah yang mengedepankan kesejahteraan rakyat bukan mementingkan golongan dan pendukung semata.
Rekomendasi Partai Demokrat Kepada Presiden Indonesia Mendatang yang disampaikan AHY terasa lebih mengena dan menyentuh. Baik secara geopolitik Indonesia secara global. Indonesai sebagai negara besar dan masuk dalam G-20 semestinya menjadi kekuatan yang mampu memainkan peran antar negara di kancah International.
Termasuk Indonesai dengan potensi generasi milineal dengan bonus demografi yang besar adalah kekuatan. Kekuatan yang mampu untuk berbuat dan memberikan kontribusi nyata, dari pada terjerembab dalam 'amuk massa' pemilu yang yang mengarah pada sakit. Sebab saat sekarang pemilu masih didominasi oleh bisik bisik yang berisik dari pendukung untuk saling menjegal. Hal ini menjadikan pemilu jenuh dan hilangnya adab.
Semestinya kampanye berisikan apa yang hendak diperbuat untuk rakyat lewat institusi pemerintahan. Kemudian terjadi dialog dan diskusi yang mampu memberikan ruang bagi pemilih untuk melihat, menelaah dan terlibat untuk mewujudkannya. Dan hal ini diwujudkan oleh Partai Demokrat dengan 14 Prioritas Demokrat. Hal ini menjadi bagian penting untuk didiskusikan dan ditelaah.
14 Prioritas Demokrat menjadi amanah bagi caleg dari Demokrat yang menjadi anggota DPR RI untuk dijadikan kebijakan mengawal pemerintahan baru dengan Presiden pilihan masyarakat nanti di 17 April 2019 yang dilantik dibulan Oktober 2019.
14 Prioritas Demokat elaborasi dari cita-cita bersama yang diperjuangkan oleh Partai Demokrat dalam kerangka bernegara. Hal ini menekankan kepada bagaimana mensejahterakan masyarakat dalam kerangka menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia. Bukan malah sebaliknya untuk menjadikan hubungan silaturahmi yang putus dan sesama anak bangsa saling mencaci dan bermusuhan.
Pidato AHY mampu melihat substansi persoalan bangsa saat ini dan mencarikan jalan keluar atau solusi untuk dapat dilaksanakan secara bersama membangun bangsa untuk lima tahun kedepan. Sedangkan beroposisi dalam politik adalah upaya penyeimbangan untuk saling mengingatkan untuk tetap pada tujuan bersama membangun bangsa. Bukan untuk saling menghancurkan sesama anak bangsa.
Partai demokrat membawa pesan dan mengajak seluruh komponen bangsa untuk tetap menjadikan pemilu bagian dari pematangan berdemokrasi bukan ajang gontok-gontokan walau berbeda pilihan dan dukungan.
Dan Partai Demokrat tetap dengan program-program yang keberpihakan jelas kepada masyarakat Indonesia. Hal ini berangkat dari kebijakan yang era SBY pernah memimpin negara Indonesia yang didukung oleh Partai Demokrat di Parlemen membawa Indonesia lebih baik.
Dan bagi saya Partai Demokrat lebih siap memperjuangkan kesejahteraan masyarakat lewat 14 Prioritas Demokrat untuk lima tahun kedepan, Siapapun Presiden Indonesia.
