Mohon tunggu...
Edward Simanungkalit
Edward Simanungkalit Mohon Tunggu... -

Selama ini terus belajar menulis yang dimulai sejak tahun 1993 hingga sekarang. Belakangan belajar menulis buku dan telah berhasil menulis buku: "ORANG TOBA: Asal-usul, Jatidiri, dan Mitos Sianjur Mulamula" (2015). Aktivitas menulis ini didasari satu keyakinan bahwa "kebenaran itu memerdekakan". Ternyata belajar itu tak ada hentinya, karena belajar di Sekolah Kehidupan tak ada habis-habisnya. All Truth is God's Truth.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sungguh, Orang Toba Bukan Israel yang Hilang

9 Maret 2016   00:15 Diperbarui: 22 Maret 2016   12:39 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gorga (sumber: sarunaisumatera.files.wordpress.com)"][/caption]Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya saya mendengar isu tentang Orang Toba adalah Israel yang hilang. Setelah membaca pemaparan yang disampaikan di dalam tulisan tersebut, penulis merasa tidak ada sesuatu yang mendasar di sana. Itu makanya ketika penulis menjadi host dari group FKB (Forum Komunikasi Batak) di Facebook pada tahun 2010-2011 tidak pernah menyuguhkan isu Israel yang hilang tersebut. Ketika seorang teman penulis serumah pada tahun 1978-1980 dipinjamkan oleh pihak Universitas Leiden untuk meneliti sastra Toba di bawah bimbingan Prof. Dr. Robson, maka buku-buku tersebut dibawanya ke rumah dan penulis berkesempatan membacanya. 

Salah satu buku tersebut ada yang memaparkan tentang beberapa tradisi Israel yang diadopsi oleh Orang Toba. Hal tersebut dimungkinkan oleh masuknya agama Kristen di Barus sejak dahulu kala karena agama Kristen sudah ada di Barus sejak abad ke-7 Masehi. Kemudian hari penulis juga memperoleh kesempatan mengikuti kuliah di bidang teologi beberapa tahun, sehingga pemaparan isu soal Orang Toba adalah Israel yang hilang hanyalah sesuatu yang berlalu begitu saja tanpa bekas.

Ada yang harus dipahami mengenai Bangsa Israel yaitu sejarah, budaya, tradisi, dan kepercayaan Israel terkait perjanjian Allah dengan bangsa Israel ketika Allah membuat perjanjian dengan Abraham, Ishak, dan Yakub.

Belakangan ini, entah kenapa, isu tersebut muncul lagi ketika penulis menulis tentang Orang Toba dalam kaitannya dengan DNA/genetika. Berdasarkan DNA Orang Toba, maka penghuni awal Sianjur Mula-mula merupakan penutur Austronesia yang berasal dari suku Amis dan suku Atayal dari suku asli Taiwan, yang merupakan keturunan suku H’Tin dari Thailand (Austroasiatik). Isu tersebut gencar beredar di media sosial. Isu tersebut dapat beredar gencar, karena disebarkan kesana - kemari dengan melupakan bahwa Orang Jahudi itu sangat cerdas. 

Rupanya lupa kalau orang Jahudi itu sangat cerdas, maka isu isapan jempol tersebut ditelan begitu saja. Kalau orang Jahudi itu dipandang cerdas, bahkan sangat cerdas, maka isu tersebut hanya hilang begitu saja tak berbekas. Jika menganggap Jahudi itu sangat cerdas, maka tentulah orang Jahudi tidak akan membiarkan info dan data seperti yang dipaparkan di dalam tulisan tersebut. 

Kemudian, jangan dikira hanya Orang Toba yang mengaku-ngaku Israel yang hilang, tetapi di Indonesia ini orang Maluku dan orang Alor juga mengklaim seperti itu. Komunitas-komunitas Jahudi juga ada berusaha mencari Israel yang hilang dengan membuka banyak website, sehingga informasi tentulah banyak mereka peroleh.

HUGO (Human Genome Organization) merupakan organisasi dunia yang memiliki bank data DNA manusia di dunia ini. Negara-negara di dunia memiliki lembaga biologi molekuler yang meneliti dan mengumpulkan DNA dari suku-suku di negaranya yang kemudian bergabung di dalam HUGO tadi. Di Indonesia, lembaga yang bertugas untuk meneliti DNA Orang Indonesia adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang dipimpin oleh Prof. Dr. Sangkot Marzuki. HUGO memiliki bank data DNA manusia dari negara-negara anggotanya dan kemudian memetakan DNA tersebut, sehingga terbentuklah DNA Family Tree yang disusun mirip tarombo (silsilah). 

DNA Orang Toba sudah ada masuk di bank bank data DNA tersebut, karena DNA Orang Toba sudah diteliti di samping DNA Orang Karo. Sedang DNA Orang Mandailing, Orang Pakpak, dan Orang Simalungun belum masuk di bank data DNA tersebut, karena DNA ketiganya belum diteliti oleh Lembaga Eijkman tadi. Hanya DNA dari kelompok suku yang belum masuk ke bank data tersebut yang masih harus dicari data DNA-nya, terutama suku-suku terasing atau kelompok kecil yang masih belum sempat diteliti. Masing-masing rumpun disebut Haplogroup dan Orang Toba masuk ke dalam Haplogroup O, yang mana Orang Toba merupakan penutur bahasa Austronesia.

Untuk melihat Family Tree dari DNA di dunia hingga sampai pada Haplogroup O, yang merupakan DNA Orang Toba sebagai berikut:

[caption caption="Sumber: sopopanisioan.blogspot.co.id"]

[/caption]

Y-Chromosome berawal dari seorang laki-laki yang disebut Y-Chromosome Adam. Haplogroup O, sebagai DNA Orang Toba, menempati urutan yang sudah demikian panjang dari Y-Chromosome Adam. Dengan demikian, Orang Toba jelas data DNAnya di bank data HUGO, sehingga semua pihak dapat melihat dan menelitinya lebih dalam lagi. Oleh karena itu, apabila Orang Jahudi merasa ada kedekatan dengan Orang Toba, maka pastilah mereka akan menelitinya lebih dalam lagi tanpa jauh-jauh datang lagi, karena datanya sudah tersedia. Kita tahu bahwa Orang Jahudi sangat cerdas dan mereka memang sedang mencari 10 suku Israel yang hilang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun