setetes air begitu dinginnya menghentak di telinga
seketika ku terperanjat dan marah tak terima
di kegelapan, samar ku lihat sosok ringkih pak tua sama caranya seperti padaku membangunkan teman-teman,
agar segera bangun tidur dan ambil air wudlu
kami pun nurut segera berwudlu, diantar lantunan adzan pak tua, yang terdengar terseok-seok seakan mengiba penuh kasih dan harapan
begitu takbir terucapkan, luruh sudah kemalasan dan kemarahanÂ
di masjid darul fallah, di pendaran cahaya lampu minyak aku berdiri berserah diri, merasakan kedamaian dalam kekhusyukan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!