Mohon tunggu...
Edward Sadeem
Edward Sadeem Mohon Tunggu... Petani - Penyuka kopi

Pemerhati pagi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pada Mulanya dari Arteria

23 Januari 2022   04:31 Diperbarui: 23 Januari 2022   05:18 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Karena Arteria Dahlan jadi ingat saat dulu diundang hadir di acara tatap muka yang diprakarsai ketua dan anggota BPD terpilih. 

Acaranya sendiri meminjam ruang sekolah MI dan saya duduk di paling depan saking anthusiasnya mau tahu apa yang akan jadi isi pertemuan, meski ada juga terselip rasa tersanjung jadi orang yang telah terpilih diundang di seantero desa,,hehe.

Pidato pertama dari ketua BPD dengan menggunakan bahasa Indonesia yang pasih dan baku. Semua tahu dan maklum kapasitas ketua BPD karena beliau adalah seorang guru.

Saat tiba giliran pidato anggota BPD yang dikenal citranya sebagai seorang preman, semua yang hadir seperti penasaran apa yang mau dia utarakan.

Dia bertubuh tinggi dan gempal. Rambut pendek dan brewokan. Dilihat dari penampilannya memang sangat ideal dan berkharisma,, sekecamatan minimal sudah tahu siapa dia. Tapi tetap bagi saya dan teman-teman sekampung, dia tetap dia yang pernah dibuat jerih saat pernah bermasalah antar kampung dengannya.

Semua tampak serius mendengarkannya saat dia berpidato yang  isinya kurang lebih menyoal perilaku korup kepala desa, dengan memakai bahasa Indonesia pletak pletuk campur bahasa Sunda.

      "..itu coba?,, Kemanakan bata-bata itu oleh kepala desa? Itu pasti digarres!"

 Suasana jadi ramai, tak ada yang tak tertawa tergelak saat kata 'gares' itu terucap olehnya dengan tandas..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun