Mohon tunggu...
Edward Sadeem
Edward Sadeem Mohon Tunggu... Petani - Penyuka kopi

Pemerhati pagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyuka Badai

14 Januari 2022   23:10 Diperbarui: 14 Januari 2022   23:17 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

 langit penuh gemintang bertabur

tak sekali pun terdengar gemuruh guntur

di atas siluet gunung menjulang tinggi

badai kilat tak jua kunjung berhenti

julur-julur kilatan cahaya terangi senja

saling bergantian sentuh bumi seperti menggoda,

hadirkan keindahan dan sekaligus kengerian

tahukah di mana itu terjadi,  kekasihku

 bila julur-julur kilatan cahaya itu adalah optimisku, yang juga adalah pesimisku

maka badai kilat itu ada terjadi di sini,,, diruang batin ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun