Mohon tunggu...
Edward Imanuel
Edward Imanuel Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Sandehang

Hidup adalah perbuatan yang harus di syukuri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antologi Puisi Karya Edward Imanuel Sandehang

23 Desember 2022   14:47 Diperbarui: 23 Desember 2022   15:05 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

2013

Aku memandang sekilas
Pada tiap daun gugur yang meranggas
Pada tiap tiang lampu jalanan yang terlepas
Pada setiap melodi nyaring yang melampaui batas

Bagiku kau tak samar namun jelas
Bayangmu hadir mengangkasa dengan lepas
Dan aku masih disini melihatmu terbang bebas

Hatiku tak lagi seperti burung yang terbang bebas
Tak juga megah seperti lautan lepas

Aku takut
Sebagian dinding hatiku ingin menciut
Mengerucut
Memandangi sabda yang pernah kau ucap
Bahwa pertemuan adalah pintu untuk kehilangan dan lenyap

Asa

Aku tak mengenal senja sore hari
Tapi aku mengenal embun di pagi hari
Liriknya masih sama
Hanya mencari nada-nada yg menghilang entah kemana

Buatku kamu masih tersembunyi
Diantara bait-bait yang ku cermati
Atau mungkin lirik-lirik yang telah kulalui

Bersamamu bagai mengakhiri sebuah lagu
Selalu tersisa nada sambung
Namun tak berujung

Takdir

Aku menunggu datangnya malam
Pekat menenggelamkanku dalam kelam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun