Mohon tunggu...
Humaniora

Pendekatan dalam Pembangunan Berkelanjutan

17 November 2017   10:51 Diperbarui: 17 November 2017   10:57 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pembangunan berkelanjutan adalah suatu issue besar terkini dalam agenda politik di lingkup internasional, nasional, dan lokal yang menjadi suatu bagian terpenting bagi dunia saat ini. Misalnya pemerintah Jerman yang mempertimbangkan Environmental Education ( EE ) atau edukasi mengenai lingkungan dan Learning for Sustainable Development ( LSD), untuk mempromosikan bagaimana pembangunan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di masyarakat sosial. Kemudianjuga terdapat kebijakan mengenai EE yang telah diuji oleh Netherlands Environmental Assessment Agency ( MNP ) atau agen penafisiran mengenai lingkungan di Belanda. Kajian tersebut memberikan sedikit informasi mengenai bagaimana cara instrumen pendidikan untuk mempertinggi tingkat keberlanjutan tersebut dalam praktek kerja masyarakat.

Di seluruh dunia, EE ( pendidikan lingkungan ) dan pembuat kebijakan ESD ( pembangunan lingkungan berjangka panjang ), atau dalam hal ini adalah para praktisinya, selalu terlihat menggunakan edukasi dan strategi komunikasi untuk menciptakan dunia dimana pembangunan yang dilakukan akan berkelanjutan sebagai prospek dari pembangunan terakhir yang telah dilakukan, terutama dalam sektor lingkungan. Strategi yang digunakan adalah dengan menggunakan instrumental atau fokus pada perubahan tingkah -- laku dan emancipatory ( pengembangan pada pembangunan manusia ).

Kajian tersebut juga menemukan bahwa pendekatan emancipatory ini tidak sama definisi atau multi tafsir oleh berbagai pihak, sehingga membutuhkan proses pembelajaran terhadap lingkungan secara fisik dan sosial. Hal tersebut bukan permasalahan yang mudah. Komitmen secara jangka panjang akan dapat ditemukan apabila antar partisipan terdapat suatu kepaduan atau chemistry atau kecocokan satu sama lain secara sosial, dengan demikian akan menciptakan umpan baik yang akan diterima secara positif. Dalam pendekatan emancipatory, pengetahuan atau knowledge berada sebagai pemberi fasilitas atau memfasilitasi perubahan secara impilist atau pengetahuan secara diam -- diam, yang pada akhirnya membentuk adanya pengetahuan yang baru dan pada akhirnya, berpadu dalam penggunaan makna -- makna tertentu.

Tidak seperti pendekatan emancipatory, pendekatan instrumental sangat dipengaruhi oleh bagaimana menjangkau target group dalam jangka besar dan bervariasi dan obyektif yang disusun juga dapat dikendalikan dan diukur. Obyektif yang disunsun dalam pendekatan ini berdasarkan kuantitatif. Pendekatan instrumental juga dapat memberikan indikator pada bagaimana mengukur outcomes dalam SMART ( Specific, Measurable, Acceptable, Realistic, Time-specified ). Kemudian dalam pendekatan instrumental, pengetahuan tidak hanya merupakan faktor yang mempengaruhi adanya kepedulian dan peningkatan serta proses perubahan tingkah -- laku yang terjadi tetapi salah satu pertimbangan penting. Jadi dalam pendekatan instrumental, pengetahuan berperan sebagai salah satu pertimbangan mendasar yang mempengaruhi kepedulian dan perubahan tingkah -- laku.

Kesimpulannya adalah pendekatan instrumental secara garis besar memberikan pengetahuan mengenai dan kepedulian terhadap permasalahan yaitu permasalahan ekologis atau lingkungan, sedangkan pendekatan emancipator lebih bertujuan untuk menciptakan perubahan jangka panjang, yang mementingkan adanya dukungan publik, perjanjian, dan keterlibatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun