Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kurikulum Prototipe, Bukti Sistem Pendidikan Selalu Dinamis dan Fleksibel

3 Januari 2022   05:41 Diperbarui: 4 Januari 2022   11:05 3458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa mengikuti UNBK di SMAN 3 Yogyakarta. Sumber: Kompas.com

Kementerian Pendidikan Indonesia berencana akan menerapkan kurikulum 2022 yaitu kurikulum prototipe. Kurikulum prototipe merupakan kurikulum pilihan (opsi) yang akan diterapkan pada tahun 2022. Kurikulum prototipe adalah kurikulum yang diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.

Sekalipun hanya sebuah opsi, pada tataran pelaksanaannya kurikulum Prototipe membutuhkan persiapan yang matang. Persiapan tersebut meliputi fasilitas, manajemen dan kualitas pengajar. Kurikulum Prototipe terkesan memaksa, akan tetapi itulah pilihan terbaik yang harus dilaksanakan pada setiap jenjang pendidikan.

Dalam kondisi yang serba dilema, kurikulum prototipe memberikan harapan baru di dunia pendidikan. Kurikulum Prototipe esensinya menegaskan kembali peran guru yang merdeka. Serta memberikan kesempatan secara langsung  pada siswa untuk lebih mandiri dalam proses pembelajaran.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) membeberkan tiga karakteristik utama Kurikulum Prototipe yang dinilai dapat mendukung pemulihan pembelajaran. Ketiga karakteristik tersebut berkaitan dan saling mendukung satu dengan yang lain untuk mengejar ketertinggalan siswa akibat pandemi covid 19. Sebab secara prinsip kurikulum prototipe merupakan opsi pemulihan pendidikan di Indonesia.

Pertama, pengembangan kemampuan non-teknis (soft skills) dan karakter mendapat porsi khusus melalui pembelajaran berbasis proyek. Dilansir dari The Balance Careers, soft skill adalah kemampuan komunikasi, karakteristik seseorang, kecerdasan sosial yang melekat, serta kemampuan beradaptasi dengan baik di dalam kehidupan maupun dunia kerja. Kemampuan ini ini harus dimiliki siswa untuk masuk dalam kehidupan real yaitu dunia kerja.

Ilustrasi salah satu contoh soft skill adalah mampu berkomunikasi dengan baik dihadapan orang lain (sumber: accurate.id)
Ilustrasi salah satu contoh soft skill adalah mampu berkomunikasi dengan baik dihadapan orang lain (sumber: accurate.id)

Soft skill merupakan keahlian yang dimiliki oleh seseorang yang erat kaitannya dengan relasi sosial. Sebagaimana seseorang berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain itulah peran soft skill. Sekalipun hanya berupa kemampuan non teknis, akan tetapi penting dalam upaya meningkatkan kinerja kerja seseorang.

Soft skill lebih mengarah pada wawasan emosional seseorang. Sebagaimana seseorang memperlakukan orang lain dalam suatu komunitas kerja. Selain itu, soft skill mengarahkan pada kemampuan dasar untuk memanajemen seluruh persoalan hidup sehingga dapat teratasi secara tepat dan cepat.

Pengembangan soft skill erat kaitannya dengan karakter seseorang. Kurikulum prototipe menetapkan pengembangan karakter sebagai prioritas utama dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mendukung pengembangan soft skill seorang siswa.

Kedua, Kurikulum Prototipe berfokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. National Institute for Literacy, memberikan pemahaman bahwa literasi adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat.

Kemampuan literasi merupakan kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh semua siswa. Kemampuan ini memposisikan literasi secara kontekstual lingkungan. Kemampuan literasi sebagai bentuk persiapan bagi siswa untuk menghadapi dunia kerja. 

Membaca merupakan salah satu kemampuan literasi yang harus dikuasai siswa (sumber: medcom.id)
Membaca merupakan salah satu kemampuan literasi yang harus dikuasai siswa (sumber: medcom.id)

Setiap siswa tidak bisa melakukan pemecahan masalah tanpa kemampuan literasi. Kemampuan literasi bisa dikatakan sebagai ibu dari seluruh kemampuan yang dimiliki atau yang harus dikuasai oleh seorang siswa. Tanpa kemampuan literasi semuanya akan sia-sia dan tanpa arti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun