Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Generasi Emas Katanya, Imitasi Nyatanya!

22 Oktober 2021   16:22 Diperbarui: 24 Oktober 2021   13:50 1943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Mirko Vitalli/envato elements

1. Generasi emas yang kompeten di bidang nya masing-masing

Kita mengharap generasi emas 2045 adalah generasi yang memiliki kompetensi unggul di bidangnya masing-masing. Kemampuan yang memfokuskan diri pada penguasaan bidang kerja dan mampu menghasilkan nilai (value) bagi kehidupan bangsa dan negara. 

Generasi yang memiliki keahlian untuk menjalankan sistem dan membangun team work agar memperoleh hasil yang maksimal.

Hal yang perlu dilakukan adalah mereformasi sistem pendidikan Nasional. Sistem pendidikan Nasional yang mempersiapkan generasi emas yang kompeten dengan melihat perkembangan globalisasi. 

Maka dari itu, proses pembelajaran di sekolah tidak hanya sekedar konseptual yang hanya sebatas memahami materi ajar. Namun, juga mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada kenyataannya, memang masih jauh dari harapan. Sekolah kita entah secara sengaja atau tidak masih menghasilkan output yang imitasi. Generasi yang ikut-ikutan karena faktor kondisional, bukan karena kompetensi yang dimiliki. Memilih jurusan kuliah karena ikut teman bukan karena kemampuan yang dimilikinya. Membangun usaha tentu karena melihat orang lain sukses padahal tidak memiliki pemahaman di usaha tersebut. Akibatnya, banyak hal yang di hasilkan di luar dari ekspetasi.

2. Generasi emas yang memiliki integritas dan karakter yang kuat

Generasi emas Indonesia 1945 harus memiliki integritas dan karakter yang kuat. Integritas adalah sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Sedangkan, karakter adalah suatu pembawaan individu berupa sifat, kepribadian, watak serta tingkah laku yang diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter yang kuat akan mempengaruhi integritas pada diri seseorang. Kepribadian yang dibentuk secara baik akan menghasilkan sikap serta mental yang baik pula. Membangun karakter seseorang bukan perkara gampang, sebab banyak hal yang akan mempengaruhi karakter seseorang. Oleh karena itu, lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah sangat penting dalam menciptakan karakter seseorang.

Membangun karakter seseorang penting dalam menghadapi era globalisasi. Tantangan serta persaingan di era globalisasi yang semakin tak terkendali membutuhkan generasi yang kuat sehingga bertahan dalam persaingan. Yang akan memenangkan persaingan adalah orang-orang yang memiliki daya tahan dan mampu keluar dari tekanan. 

3. Generasi emas yang melek teknologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun