Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjaga Marwah Sang Pastor

8 Oktober 2021   17:40 Diperbarui: 8 Oktober 2021   17:43 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Misa (sumber: internasional.sindonews.com)

Namun, sebagai anggota Gereja, penulis tentu sangat mengharap agar perilaku seorang pastor harus lebih baik dari pada umatnya. Itu mungkin standar yang paling ideal.

Setidaknya ada beberapa harapan yang ingin diutarakan dan mungkin juga yang diinginkan oleh umat Katolik. Pertama, pastor harus tetap fokus pada pelayanan umat. 

Umat menginginkan para pastor untuk fokus pada pelayanan dasar di dalam Gereja. Pelayanan dasar seperti perayaan Ekaristi Kudus merupakan tugas utama seorang pastor karena tidak dapat diwakili oleh umat. 

Di berbagai stasi misalnya, masih banyak umat yang merindukan perayaan Ekaristi Kudus. Karena alasan keterbatasan Pastor, kerinduan mereka akan perayaan Ekaristi tersebut terpaksa tidak bisa terpenuhi. 

Namun disisi lain, kita masih melihat banyak Pastor yang menghabiskan waktu di tempat-tempat rekreasi. Tidak adil memang namun apa mau dikata, semua kembali kepada otoritas Gereja.

Kedua, seorang pastor harusnya menghindari gaya parlente. Seringkali gaya parlente seorang pastor kontras dengan kehidupan umat. Kehidupan seorang pastor yang mewah sangat bertolak belakang dengan kehidupan umat yang serba kekurangan. Bukan rahasia lagi, kalau umat lah yang membiayai kehidupan para pastor.

Sebagai umat, tentu sangat menghormati kehidupan pribadi seorang pastor. Namun tidak berarti para pastor boleh bergaya parlente ditengah kehidupan umat yang serba kekurangan. 

Tidak mempersoalkan apa yang pastor miliki, akan tetapi semua yang dimiliki pastor tidak harus dipertontonkan sehingga jangan ada kesan bahwa kehidupan pastor serba glamor.

Kadang juga, umat sudah tidak ambil pusing lagi dengan kehidupan para pastor. Bahkan sudah pada tahap tidak peduli dengan kehidupan pribadi para pastor. Jika ini di biarkan maka tidak akan rasa saling percaya antara umat dan Pastor. Ini bukan prediksi, ini kekuatiran yang diformulasikan dalam bentuk hipotesa seorang penulis.

Ketiga, seorang pastor harus hidup bebas gosip.Sebenarnya para pastor lebih tahu bagaimana hidup berdampingan bersama umat. Pastor harus lebih peka terhadap isu-isu yang berkembang di kalangan umat. Termasuk kehidupan mereka sendiri.

Menghindari diri dari gosip adalah langkah bijak seorang pastor. Mungkin benar menurut Pastor namun tidak untuk umat. Sebab bagi umat, pastor adalah pribadi yang saleh, yang tidak boleh bertindak seperti yang dilakukan umat atau awam. Bagi umat kehidupan pastor itu benar dan dapat dijadikan contoh untuk umat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun