Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Refleksi "World Teacher's Day": Guru Kelas Vs Guru Privat

6 Oktober 2021   08:38 Diperbarui: 7 Oktober 2021   19:00 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang guru sedang mengajar siswa sekolah dasar. Foto: Kompas.com/Asip Hasani

Berangkat dari pengalaman penulis, sesekali guru harus memberikan efek kejut kepada siswa yang menganggap sepele dengan proses pembelajaran di kelas. Salah satunya adalah melakukan improvisasi konseptual materi ajar yang tidak selalu menitikberatkan pada penyelesaian soal. 

Sebab, pola yang diterapkan di lembaga belajar non formal adalah membantu siswa mengerjakan soal-soal dengan taraf kesukaran yang tinggi. Seringkali mereka melupakan konsep-konsep dasar materi tertentu. 

Ada banyak siswa yang dengan mudah mengerjakan soal-soal latihan. Berbekal trik dan taktik yang banyak diajarkan di berbagai lembaga belajar non formal. Namun, kalau ditelaah lebih dalam mereka kehilangan banyak konsep atau bahkan terjadi banyak miskonsepsi terhadap suatu materi.

Inilah kesempatan guru kelas mengambil peran yang lebih. Masalah miskonsepsi tidak sesederhana yang dibayangkan. Jika dibiarkan maka akan melekat di memori siswa dan dianggap sebagai suatu kebenaran padahal salah. 

Oleh karena itu, guru kelas mengambil posisi sentral dalam menjelaskan konsep-konsep materi yang diajarkan. Sehingga proses pembelajaran di kelas tidak sekedar mengerjakan soal-soal latihan. Sebab pola itu sama dengan yang dilakukan di lembaga belajar non formal.

Guru kelas tidak boleh kehilangan ekstensi hanya karena kehadiran guru privat. Dalam menjalankan tugas dan peran, keduanya adalah elemen yang saling melengkapi bukan meniadakan. Sama-sama punya kepentingan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Sekian.

Ana Dhiga (sumber: dokumen pribadi)
Ana Dhiga (sumber: dokumen pribadi)

Mengeruda, 6 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun