Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Membaca Prahara Yusril Ihza Mahendra dengan Partai Demokrat dari Sudut Pandang Akademik

4 Oktober 2021   17:20 Diperbarui: 4 Oktober 2021   17:25 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yusril Ihza Mahendra (sumber: www.merdeka.com)

Prahara Partai Demokrat ini seakan tanpa akhir. Saling serang dan saling sindir antar pihak yang tak terelakkan. Lalu apa pentingnya bagi publik? Publik seperti sedang menyaksikan dagelan lucu yang kekanak-kanakan. Padahal bagi penulis langkah YIM melakukan judicial review tersebut adalah terobosan di bidang hukum dan didapat dijadikan kajian akademis.

Wacana  Judicial Review AD/ART Partai sebagai Bahan Kajian Akademik.

Langkah YIM untuk melakukan judicial review AD/ART Partai Demokrat harusnya direspon secara bijaksana. Kebijaksanaan itu dibuktikan melalui argumentasi-argumentasi hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. Bukan malah menyerang secara pribadi. Ini tidak akan membiarkan publik cerdas.

Penulis mengharapkan "konflik YIM dengan Partai Demokrat" seharusnya menjadi panggung adu argumentasi antar kedua belah pihak. Ruang publik harus di isi dengan diskusi-diskusi yang lebih bertanggungjawab. Sebab, semua pihak memiliki tanggung jawab yang untuk membantu publik memahami masalah tersebut. Perlu diingat bahwa semua partai adalah milik publik dan publik harus tahu apa yang terjadi di dalam  partai termasuk Partai Demokrat.

Argumentasi yang di bangun baik dari YIM maupun dari kader Partai Demokrat secara baik dan bertanggung bisa dijadikan bahan untuk diskusi. Pro dan kontra itu biasa selama masih dalam batas yang wajar. 

Justru dalam kehidupan akademik perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah untuk menambah wawasan bagi setiap orang.

Pendapat para ahli hukum tatanegara mengenai prahara ini semestinya dapat dipakai sebagai pendapat yang ilmiah sesuai dengan keilmuannya. Sekali pun pendapat tersebut diutarakan dalam ruangan publik. Bagi penulis, hal itu tetap melekat keahliannya sebagai pakar hukum tatanegara. 

Jadi, sangat disayangkan bila panggung ini dihiasi oleh sindiran dan serangan yang tidak memiliki nilai apa-apa. Apalagi hal itu dilakukan oleh parah tokoh yang ahli di bidang hukum ketatanegaraan.

Setiap terobosan hukum tentu memiliki implikasi termasuk di dunia akademik. Akan muncul kajian akademis yang baru tentang hukum tatanegara jika langkah YIM tersebut dikabulkan oleh Mahkamah Agung (MA). Sebab, hal ini merupakan salah satu temuan baru di bidang hukum ketatanegaraan.

Pembaca yang budiman, setiap peristiwa dalam kehidupan tentu memiliki pelajaran. Peristiwa hukum pun demikian, selalu akan memberikan pengetahuan baru di bidang hukum. Dalam prahara YIM dan Partai Demokrat pasti kita akan mendapatkan informasi penting mengenai hukuman ketatanegaraan kita.

Terlepas siapa yang benar dan siapa salah, namun manuver YIM ini memiliki manfaat di bidang hukum ketatanegaraan. Publik tidak boleh terkooptasi pada fanatisme buta terhadap sosok yang sedang berperkara. Lebih dari itu, kasus ini akan menjadi pelajaran gratis bagi kita di bidang hukum ketatanegaraan. Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun