Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkreasi dengan Energi Digital Guna Membangun Negeri Indonesia

12 Desember 2016   23:50 Diperbarui: 13 Desember 2016   00:03 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreasi Startup Membangun Negeri (sumber: Hufftington Post)

Mungkin kamu pernah tahu atau belajar lagu wajib nasional yang berjudul “Rayuan Pulau Kelapa” karya Ismail Marzuki, berikut saya kutip lirik awalnya:

“Tanah Airku Indonesia

Negeri Elok Amat Ku Cinta

Tanah Tumpah Darahku Yang Mulia

Yang Ku Puja Sepanjang Masa

Tanah Airku Aman dan Makmur

Pulau Kelapa Yang Amat Subur

Pulau Melati Pujaan Bangsa

Sejak Dulu Kala”

Negeri Indonesia memang dikenal sebagai negeri yang subur, aman dan makmur serta keindahan alamnya yakni mulai dari flora, kepulauan dan paintainya menjadi pujaan bangsa.

Tak berhenti sampai di situ, negeri Indonesia di awal februari tahun ini berani mengumandangkan rayuan yang lebih magis dalam era digital di pusat kebudayaan digital dunia yakni Silicon Valley sebagai “The Digital Energy of Asia”. Aktualisasinya rayuan ini melalu kementerian komunikasi dan informasi bergulirlah “Gerakan Nasional 1,000 startup digital” pada bulan Juni 2016 ini yang pelaksanaannya difokuskan pada 10 kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Medan, Bali, dan Makasar dengan didirikannya pusat inovasi seperti  co-working space sebagai tempat hang-out komunitas teknologi, kreatif dan budaya dimana kondusif bagi semua pelaku dan kreator lokal meleburkan diri menciptakan solusi bagi kebutuhan masyarakat lokal yang menyebar ke nasional sehingga mampu membangun dan menggerakan perekonomian negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun