Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Batik Keraton

22 Oktober 2021   22:10 Diperbarui: 22 Oktober 2021   22:23 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batik Keraton

Edrida Pulungan

                                                                                               Gambar : penulis memakai batik doc pribadi

Jemari itu bagaikan roda waktu

Berjalan di selembarkain

Pekerjaan hati

Penuh kelembutan, kehalusan, kesabaran dan ketelitian 

Sejuta makna bagi pemakainya dari

kain gendongan, baik untuk menggendong bayi  hingga busana adat

bahkan model ternama dalam pagelaran busana yang mendunia

Batik bukan sekadar kain bercorak

Motif parang barong, parang klitik,  huk, udan liris, rujak shente, cemukiran, kawung, semen

Tiap goresan malam pada kain batik bagaian untaian doa

Meraih Kemakmuran, sentosa, kedamaian, ketabahan hati dan kebahagiaan

Dalam filosofi warna dan makna Ungkapan

Harapan  terbaik dari sang pembatik untuk sang pemakai

Indahnya batik keraton dengan sejuta maknanya

Diwariskan dari generasi ke generasi

Hingga diakui dunia melalui UNESCO

Sungguh indahnya warisan leluhur

Akankah budaya karsa tergerus dan menjadi luntur

Terhantarkan puisi mengabadikan jemari zaman

Keraton ngayogyakarta, 2018

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun