Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Mudik Cerdik

Silaturahmi Keluarga Sambil Travelling Lewat Selat Sunda

26 Mei 2019   17:28 Diperbarui: 26 Mei 2019   17:31 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama manusia hidup di muka bumi, semua tak luput dari kesalahan dan kekhilafan, karena manusia memang tempat salah dan dosa.Dibulan ramadhan ada ruang  dan kesempatan menjaga hubungan kita dengan manusia sehingga tetap harmonis dan membawa kebermanfaatan dan meningkatkan ukhuwah Islamiyyah. 

Seperti pengalaman saya sebagai anak pertama dalam keluarga berusaha meneruskan kebaikan dari almarhum Bapak saya yang gemar silaturrahmi Sasa hidupnya, meskipun Bapak adalah anak kedua dari tiga bersaudara.Semasa kecil kami selalu diajak oleh Bapak berkunjung ke semua rumah keluarga besar mulai dari kakek, nenek, tulang, nantulang, uda, bangsa dan lain sebagainya.Penyebutan tersebut ada dalam suku Batak Mandailing, hehehe

Semenjak adik saya menikah, kami belum pernah kerumahnya, apalagi ibu dan keluarga besar saya, sehingga kami berinisiatif berangkat kesana, tips yang utama adalah dengan mengisi full tank bensin dan mencek kondisi mobil sebelum perjalanan, sebelumnya mobil harus  ganti oli dulu.

Kebetulan diantara saudara saya yang yang tinggal di Perkebunan PTPN 4 arah kisaran, jadi saya dan suami menyempatkan diri singgah di sana setelah 3 hari empat malam jalan melewati darat menuju kampung halaman di Padang Sidimpuan, kami mengandalkan GPS dan juga beristirahat untuk sholat dan isi bahan bakar di SPBU dan sesekali nb menikmati makanan khas sepanjang daerah yang kami lewati mulai dari duku, durian, kemplang, es kelapa muda dan makanan lainnya di sepanjang jalan. 

Saat tiba di sana, kami istirahat semalam, sekalian memulihkan kondisi fisik, adik saya kebetulan sambil kerja setengah hari dia pikir kami akan menginap dua hari, sorenya saat mau persiapan pulang, dia Ngampel" kok sudah mau pulang, mending gak datang sekalian" katanya ketus

Sebagai seorang kakak saya berusaha mengelus dada, untunglah adik saya anggap laki- laki menjelaskan bahwa , cuti saya terbatas dan harus mengantar pulang lagi ibu yang tentunya menambah waktu perjalanan.Hingga akhirnya adik saya mulai pengertian. Saya juga agak tersinggung dan bisa memaafkan karena menjaga persaudaraan dan ukhuwah  dengan saudara saya,apalagi jelang lebaran semoga kami semua sekeluarga bisa menjaga silaturrahmi.

Jadi memaafkan akan memberi ruang yang lebih untuk saling memaafkan, karena bulan ramadhan akan memberikan banyak ruang untuk setiap insan semakin dekat dan saling memaafkan

Mohon tunggu...

Lihat Mudik Cerdik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun