Mohon tunggu...
Edward Theodorus
Edward Theodorus Mohon Tunggu... Dosen - Dosen psikologi di Universitas Sanata Dharma

Warga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Film Serial Kehidupan, Renungan Tutup Tahun 2018

1 Januari 2019   15:50 Diperbarui: 1 Januari 2019   15:57 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah selama 2018 hidup Anda santai-santai atau biasa-biasa saja? Dijalani dengan ringan dan mengalir? Barangkali Anda sedang memproduksi film-film ringan yang tidak perlu ditonton dengan berpikir serius, seperti Dora Emon, Ultra Man, dan Transformers.

Apakah Anda merasa sebagai seorang pahlawan dengan kemampuan tertentu yang dapat membuat perubahan di dunia? Dan tahun 2018 dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan heroik Anda? Tidak ada salahnya untuk mengandaikan kisah hidup anda seperti serial Heroes, Baywatch, Knight Rider, The A-Team, dan Airwolf. Termasuk juga dalam golongan ini semesta film Fast and Furious. Klasik.

Kembali ke soal masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Orang-orang yang berorientasi masa depan dengan berusaha melupakan masa lalu, dapat merenungkan bahwa hidupnya seperti semesta film-film komik Marvel. Para tokoh dalam berbagai film itu memiliki masa lalu yang macam-macam, namun pada akhirnya yang penting bagi mereka adalah ke depannya mau diapakan kekuatan-kekuatan super itu. Film Black Panther memperlihatkan adegan di mana T'Challa menganggap raja-raja sebelumnya itu keliru, dan dia akan membuat masa depan baru yang berbeda dari para pendahulunya.

Kisah hidup orang-orang yang berorientasi masa kini seperti film-film action. Yang perlu dihadapi dan dipikirkan adalah permasalahan di hadapan mata. Masa lalu dan masa depan dipertimbangkan juga, namun tidak begitu menonjol. Taruhlah seperti serial CSI dan Mission: Impossible.
Kalau aku, aku lebih suka membayangkan kisah hidupku seperti serial tv kesukaanku, yaitu Star Trek, terutama edisi The Next Generation (TNG). Latar cerita memang di masa depan, abad ke-24. Namun lihatlah betapa mereka belajar dari masa lalu. 

Kapten Picard gemar membaca buku-buku klasik terbitan abad ke-19. Melalui simulasi kenyataan di Holodeck, para kru kapal antariksa Enterprise seringkali merekonstruksi ulang peristiwa-peristiwa di masa lalu. Mereka belajar dari masa lalu dan menikmati masa lalu. Pemahaman dan pengalaman itu digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memecahkan masalah di masa kini, menyelesaikan konflik, menjaga perdamaian, dan menciptakan masa depan yang tidak mengulangi kekelaman masa lalu.  

Para tokoh di serial Star Trek TNG bukannya tanpa kekurangan dan kelemahan. Mereka juga berulang kali mengalami kealpaan, kejatuhan, dan kegagalan. Seperti Kapten Picard yang pernah disandera dan disiksa, Deanna Troi yang kurang kompeten saat diserahi tanggung jawab sebagai kapten kapal, dan Mayor (lt. Commander) Data yang pernah berpihak kepada Borg karena obsesinya untuk menjadi manusia. Akan tetapi, kesamaan mereka adalah mereka dapat bangkit lagi dan menjadi lebih bijak setelah mengalami kejatuhan tersebut.

Pada tahun 2018 aku mengalami banyak kegagalan, pengalaman buruk, dan tanda-tanda aku kurang kompeten dalam suatu tugas. Aku tidak suka pengalaman itu. Meskipun begitu, seperti sikapku terhadap tayangan serial tv, pada akhirnya rasa penasaran, minat, dan ingin menikmati keindahan hidup mengalahkan perasaan-perasaan kurang nyaman tersebut. 

Aku ingin meneruskan kisah hidupku dan membentuknya menjadi seperti serial Star Trek TNG di tahun 2019. Menatap masa lalu, belajar darinya, menikmatinya, merenunginya, lalu bangkit lagi menjadi manusia yang lebih bijak dan matang, untuk kemudian menciptakan masa depan yang lebih canggih sekaligus manusiawi. Amin.

Bagaimana dengan Anda? Film serial kehidupan Anda mau Anda bentuk menjadi seperti apa di tahun 2019?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun