Mohon tunggu...
Edi Woda
Edi Woda Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Rasa Jurnalis

Teaching From Blog; sediakan bacaan bermutu Twitter: @edi_woda, IG: edi woda, FB: edi woda, Linkedln: edi woda,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tanggung Jawab Media terhadap Penanggulangan Pandemi Covid-19

10 September 2020   20:58 Diperbarui: 10 September 2020   20:58 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: seriau.com

PENYEBARAN COVID-19

COVID-19 (Corona Virus Disease-2019) menyebar ke berbagai negara. Virus berbahaya ini dapat menjangkit seluruh warga. Jumlah pasien meningkat setiap hari. Gejala yang ditimbulkan adalah berupa pneumonia, sesak nafas, bahkan hingga kematian. Laju pertambahan korban sulit dibendung. Penularan terjadi antar manusia melalui sentuhan dan interaksi fisik jarak dekat.

 Setiap masyarakat dunia berisiko tertular virus ini. Bahaya ini menyadarkan orang untuk waspada. Otoritas kesehatan global (WHO/World Health Organisation) menyiapkan prosedur kesehatan yang ketat untuk mengurangi dan mencegah penularan penyakit berbahaya ini.

Diberitakan bahwa COVID-19 berawal dari Wuhan-China. COVID-19 terdeteksi sejak akhir Desember 2019 di Pasar Sea-Food  Huanan. Virus ini kemudian menyebar ke berbagai negara. 

Laporan situs waldometer.info melaporkan bahwa Hingga 9 September (01:03 GMT) COVID-19 setidaknya menginfeksi sekitar 27.721.560 orang dan 900.858 meninggal dunia. Total jumlah yang sembuh berjumlah 19.808.817. Pergerakan manusia antar negara memungkinkan adanya penularan masif hampir di seluruh dunia.

Indonesia melaporkan kasus pertama untuk pasien 01 dan 02 sejak tanggal 2 Maret 2020. Dua bulan setelah COVID-19 merebak di Wuhan. Pelbagai Langkah kebijakan disiapkan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Kenyataan menunjukan bahwa pemerintah maupun masyarakat gagap dalam mengantisipasi virus ini (Tarkhadi, 2020). Interaksi fisik yang pesat membuat virus menyebar dengan cepat.

Situs waldometer.info melaporkan bahwa di Indonesia terhitung 9 september 2020 (01:03 GMT) virus ini telah menginfeksi 200.000 orang. Korban yang meninggal sebanyak 8.230 orang. 

Kesembuhan penyintas sebanyak 142.958 orang menjadi narasi optimis untuk berdamai dengan COVID-19. COVID -19 tidak hanya merupakan masalah kesehatan. Kondisi ekonomi, sosial, politik dan budaya turut terdampak dengan adanya COVID-19. Oleh karena itu dengan mempertimbangkan pelbagai sektor kehidupan COVID-19 ditangani secara bertahap (BNPB, 2020).

Kasus pertama COVID-19 di (Nusa Tenggara Timur) terkonfirmasi sejak 9 April 2020. Setelah satu bulan lebih COVID-19 merebak di tanah air, dan tiga bulan sejak COVID-19 terdeteksi di China. 

Kasus ini membuat panik warga NTT melalui pengakuan seorang warga dari kanal media sosial bahwa ia terkonfirmasi virus setelah kembali mengkikuti kegiatan di pulau jawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun