Mohon tunggu...
Edi Wijaya
Edi Wijaya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mahasiswa ITB Membuat Pembangkit Listrik Tenaga Ombak

13 Mei 2019   12:40 Diperbarui: 13 Mei 2019   12:43 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kebutuhan listrik terus meningkat seiring majunya peradaban manusia. Di sisi lain, tren energi terbarukan semakin pesar dikarenakan regenerasi sumber daya tak terbarukan sangatlah memakan waktu yang lama. Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi laut yang melimpah. Hal ini dibuktikan dengan 70% luas Indonesia terdiri dari lautan.

Luasnya lautan di Indonesia merupakan peluang penghasil listrik, salah satunya dengan menggunakan energi dari ombak laut. Sayangnya, inovasi pembangkit listrik tenaga ombak di Indonesia itu sendiri masihlah rendah, terlebih jika dibandingkan dengan Eropa yang sudah mulai memanfaatkan energi ombak lautan mereka sebagai sumber pembangkit listrik. Oleh karena itu, tim ITB yang beranggotakan Edi Wijaya (Teknik Elektro 2016), Ellert Bryant Prima Widison (Teknik Elektro 2016), Claysius Dewanata (Teknik Tenaga Listrik 2016), Gifari I. Hasyim(Teknik Tenaga Listrik 2016), dan Amirah Ayu Mudhiah Farhen (Teknik Tenaga Listrik 2016) membuat Terombalis, sebuah inovasi pembangkit listrik tenaga ombak berstruktur seluler.

Terombalis merupakan sebuah inovasi pembangkit listrik energi terbarukan yang didanai oleh lomba Tanoto Student Research Award. Terombalis merupakan singkatan dari teras ombak pembangkit listrik. Sehingga, dari nama tersebut dapat mudah dibayangkan bahwa Terombalis merupakan pembangkit listrik yang dapat ditebar di lautan ataupun pantai dan mengubah energi ombak yang ada di laut menjadi energi listrik.

Terombalis memiliki struktur seluler. Untuk bisa menghasilkan listrik, Terombalis akan disusun bagaikan ubin di lantai. Ketika ada ombak yang melalui daerah yang dicakup oleh Terombalis, maka ubin-ubin (sel Terombalis) akan mengubah energi yang dimiliki ombak. Efek ini sekaligus berfungsi untuk mengurangi abrasi yang terjadi pantai (jika dipasang di daerah pantai).

Hingga per tanggal 8 Mei 2019, Terombali sudah mencapai 100% target secara keseluruhan. Target yang dimaksud dalam 100% itu adalah terciptanya prinsip kerja Terombalis yang matang, desain mekanik dari Terombalis, pembelian material Terombalis, perakitan serja penguji-cobaan dari Terombalis. Tegangan yang dihasilkan mesin Terombalis secara teori sudah mencapai target yang diinginkan yaitu 54V peak-to-peak dan mampu menghasilkan daya sebesar 38W.

Dari percobaan yang dilaksanakan di lab gelombang, Terombalis mampu menghasilkan luaran sebesar 10,5W pada amplitudo gelombang sebesar 6 cm dan periode 2,8 s. Kondisi ini merupakan cerminan daerah pesisir pantai utara pulau jawa sehingga berpotensi untuk dijadikan pembangkit listrik di masa depan. Hal ini karena didukung dari sifat Terombalis yang seluler dan scalable.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun