Mohon tunggu...
Edid Teresa
Edid Teresa Mohon Tunggu... Guru - Gak Ket Hai Gaku

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepada Ibu, di Mana Segalanya Berawal

10 April 2020   12:30 Diperbarui: 10 April 2020   12:34 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebisu pisau yang mengiris darah

Sang putra tak bernoda

Seribu suara meletup

Berkoar membakar ambisi diri

Membelah jabatan dibalik kertas

Setinggi mimpi tuan singgasana

Haruskah dia yang di sebut yesus mati untuk tetap hidup

Dalam dupa yang mengasap maut

Sampai waktu tak lagi berdegup detik

Sementara mereka tuan singgasana masih mengisap jari manis

Menikmati rasa manis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun