MEDIA DARING mengabarkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ikut mendonorkan plasma konvalesesnnya untuk penderita Covid-19. Menko PMK Muhadjir Effendy pun memuji sikap Airlangga sebagai penyintas alias eks penderita Covid-19 ikut ambil bagian berdonor plasma.
Airlangga yang menjabat Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) pun menilai kegiatan donor plasma harus digalakkan untuk meningkatkan tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19.
Hingga saat ini, setidaknya sudah 745.935 orang yang dinyatakan sembuh dari virus corona. Jika penyintas bersedia menjadi pendonor tentu bisa menjadi gerakan yang luar biasa dalam rangka proses penyembuhan pasien.
Di balik itu, banyak orang kemudian menanyakan kapan Airlangga terinfeksi virus corona? Selama ini tidak ada pengumuman, bahkan Menko Perekonomian itu tetap banyak tampil di berbagai kegiatan dan tampak selalu sehat-sehat saja. Tidak pernah terdengar mengumumkan positif Covid-19, melakukan isolasi atau perawatan.
Ternyata Istana juga dibuat bingung. Dibaca dari media daring, Â Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, mengatakan tidak ada pemberitahuan soal sakitnya Airlangga. Ia menegaskan tidak tahu jika pembantu Jokowi itu positif Covid-19.
Heru justru menyinggung seharusnya Airlangga mengumumkan sendiri bahwa ia positif Covid-19 atau diumumkan Juru Bicara Kementerian Perekonomian, atau  Satgas Covid-19. Namun, sejauh ini, memang tidak ada pernyataan Airlangga positif corona.
Saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif, media massa memberitakan secara luas. Seharusnya jika Menko Perekonomian positif dan mengumumkan tentu akan menjadi pemberitaan sekaligus perhatian publik. Namun, 10 bulan terakhir tidak ada berita sakitnya Menko Perekonomian.
Memang terkesan aneh jika seorang Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) tidak mengumumkan secara resmi bahwa ia positif corona.
Penyesalan itu disampaikan epidemiolog alias ahli wabah dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono. Ia menyebutkan bahwa hal itu bukan contoh yang baik sebagai pejabat publik. Pandu mengatakan seharusnya Airlangga memberikan teladan bagaimana seharusnya pejabat publik bertindak.
Jadi ingat Rizieq Shihab yang dikejar-kejar mengenai hasil test swab di rumah sakit UMMI Bogor, pada 25 November 2020 lalu. Sempat beredar hasil test swab yang menyatakan Rizieq yang bergelar habib itu positif corona.
Namun, Rizieq memilih kabur dari RS Ummi dan mengumumkan diri bahwa ia sehat walafiat tidak tertular virus corona. Keluarnya Rizieq dari RS lewat pintu belakang menjadi berita heboh di media.