Mohon tunggu...
editan to
editan to Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mengelola Usaha Percetakan

memperluas cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi Beri Sinyal Mau Lockdown?

6 Januari 2021   13:22 Diperbarui: 6 Januari 2021   13:35 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (Foto: detik.com/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta - Di tengah optimisme vaksinasi Covid-19 yang mulai dilakukan pada 13 Januari mendatang. Kegelisahan justru menyelimuti kondisi global dan di Tanah Air. Penularan Covid-19 terus  melonjak di akhir tahun dan berdampak hingga Januari ini.

Presiden Joko Widodo menyatakan kegelisahan tersebut. Hal itu berdasar jumlah kasus yang melonjak pada Desember dibanding November 2020. Jika November jumlah kasus baru pasien positif sebanyak 54 ribu meningkat menjadi 110 ribu pada Desember. Dua kali lipat lebih, Desember 2020 persisnya berjumlah 100.679 kasus pasien baru Covid-19.

Ia pun wanti-wanti antisipasi karantina wilayah atau lockdown. 

"Dua hari lalu London lockdown, Tokyo sama. Bangkok yang dekat-dekat kita juga lockdown. Terakhir, kemarin bukan hanya London saja, tapi Inggris juga," kata Presiden.

Jokowi menyampaikan hal itu, di hadapan para menteri dan gubernur se-Indonesia, Rabu (6/1/2021).

Ia pun meminta, semua pihak untuk hati-hati. "Jadi catatan kita semuanya jangan sampai terjadi lonjakan yang sangat drastis sehingga kita dipaksa untuk melakukan," katanya.

Pernyataan Jokowi tersebut menuntut kewaspadaan semua pihak. Tentu juga sebagai bagian dari warning bahwa lonjakan angka pertambahan kasus alias penularan sudah sangat mengkhawatirkan.

Sebagai gambaran, kondisi rumah sakit terutama di Jakarta sudah penuh oleh para pasien, terutama pada ruang ICU atau gawat darurat, termasuk ruangan untuk perawatan yang sudah sakit berat atau sedang.

Komandan RS darurat corona Wisma Atlet Kemayoran Letnan Kolonel Laut M Arifin mengatakan sudah kesulitan untuk mencari ruang ICU permanen sebagai rujukan para pasien. Ia pun terpaksa merawat pasien gejala berat sambil menunggu uang Intensive Care Unit (ICU) di RS lain.

Pemerintah melalui Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) Airlangga Hartarto kemudian menjanjikan akan meningkatkan  30 persen kapasitas tempat tidur di rumah sakit.

Menko Perekonomian itu akan meningkatkan kapasitas baik di rumah sakit pemerintah, rumah sakit umum daerah, dan rumah sakit swasta di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun