Mohon tunggu...
editan to
editan to Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mengelola Usaha Percetakan

memperluas cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tokoh 212 Tersingkir dari MUI, Ma'ruf Amin-Jokowi Kian Solid

27 November 2020   13:05 Diperbarui: 27 November 2020   13:08 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ktua Umum MUI 2020-2025 Mitfachul Akhar (Foto: Antara)

MUSYAWARAH Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan pengurus baru MUI periode 2020-2025. Ketua formatur Ma'ruf Amin mengatakan pengurus baru di bawah Ketua Umum Mitfachul Akhar tidak bisa diganggu gugat.

Hal yang Menarik dalam daftar pengurus tersebut adalah tidak ada lagi pengurus yang merupakan tokoh dari aksi massa 212 yang getol menyingkirkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari kursi gubernur di Ibukota.

Tidak ada Presidium KAMI Din Syamsuddin, pimpinan GNPF-MUI Bachtiar Nasir dan GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak. Termasuk oposan Jokowi, Tengku Zulkarnaen yang selama ini melabeli diri sebagai wakil sekjen.

Penghapusan nama-nama tersebut sudah diprediksi sejak Jokowi memberikan sambutan dalam pembukaan yang dihadiri antara lain Yusuf Kalla termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Jokowi mengatakan bahwa corak keislaman di Indonesia identik dengan pendekatan dakwah kultural yang persuasif dan damai, tidak menebar kebencian, jauh dari karakter ekstrem dan merasa benar sendiri.

Ia bahkan menggunakan istilah semangat dakwah keislaman adalah merangkul bukan memukul. Karena hakikat berdakwah adalah mengajak umat ke jalan kebaikan sesuai akhlak mulia Rasulullah SAW.

Pesan Jokowi tersebut tampaknya diterjemahkan sebagai keinginan agar MUI sebagai forum dakwah kultural dan bukan menjadi penebar kebencian yang berkarakter ekstrim.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang masih menjabat ketua umum non aktif pun menempatkan diri sebagai ketua formatur pemilihan pengurus lima tahun mendatang. Hasilnya, kepengurusan MUI tampak lebih cenderung satu frekuensi dengan pemerintah.

Ma'ruf Amin yang menunjuk Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftahul Akhyar dengan penekanan bahwa pengurus yang dibentuk dalam menjalankan kebijakan organisasi berposisi sebagai mitra pemerintah.

Terbentuknya pengurus baru tanpa unsur tokoh 212 ini menuai komentar dukungan dari pegiat media sosial yang selama ini berposisi sebagai pembela Jokowi. Mereka menyebutkan bahwa kepengurusan baru bisa membuat suasana adem dan hilangnya komentar meresahkan mengatasnamakan MUI.

Struktur baru ini menunjukkan bahwa MUI sudah kembali pada khitahnya. MUI merupakan lembaga independen yang mewadahi para ulama, zuama, dan cendekiawan Islam bukan sebagai partai politik sehingga tidak layak beroposisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun