Mohon tunggu...
edi dimyati
edi dimyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mengayuh dengan Hati, Menghadirkan Buku, Mengabarkan Informasi

Bertualang telah menjadi aktivitas favoritnya.Invasi ke gedung tua, menyambangi museum, membelah hutan, menyusup gua, mengarungi lautan, belajar budaya dan bercengkrama dengan denyut aktivitas penduduk desa adalah rangkaian perjalanan yang mengasyikan. Dari sana, biasanya akan banyak menemukan keajaiban baru yang tak pernah diduga. Aktivitas: mengelola perpustakaan masyarakat 'Kampung Buku' di Cibubur, dan membina klub Yoyo bernama YOMA (Yoyo Mania) - Cibubur. Karya Buku : - Panduan Sang Petualang : 47 Museum Jakarta. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2010 - Panduan Sang Petualang : Wisata Kota Tua Jakarta. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2010 - YOYO. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2011 - Yuk, Bertualang ke Museum Jakarta, Penerbit: Grasindo, 2011 - Wisata Pesisir Ciamis Selatan, Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2012 . Youtube : KARGO BACA IG : kargobaca Web : www.kargobaca.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hastag "Baca Jakarta", Upaya Pemprov DKI Jakarta Membangun Peradaban Literasi

26 April 2019   08:27 Diperbarui: 26 April 2019   08:54 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

April adalah bulan dimana saat Jakarta sedang berikhtiar untuk membentuk peradaban dalam dunia buku. Namun, gelaran bulan Gemar Membaca gaungnya tak terlalu menggema. 

Maklum, program yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lewat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) dan Forum Taman Baca Masyarakat ini  tersalip oleh riuhnya pesta demokrasi di tanah air. Hingar bingar pemilu serentak telah melupakan segalanya.  Padahal, gerakan membaca ini sudah dimulai sejak awal April.  

Paska pemungutan suara pemilihan presiden, wakil presiden dan wakil rakyat,  para pegiat literasi di ibu kota  terus  berjibaku menggelorakan semangat idealis dalam kepeduliannya terhadap dunia literasi. 

Dalam senyap diantara  panasnya politik, selama sebulan penuh, anak-anak  diajak untuk membaca buku 15-30 menit.  Mereka yang terlibat dalam gerakan yang diberi nama #BacaJakarta itu sangat banyak. 

Lebih dari 100 ruang baca yang terdiri dari Taman Baca Masyarakat (TBM) dan   Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) ikut berperan serta menyukseskan geliat literasi di Jakarta. Dari 100 titik baca itu ada 4.500 anak yang mengikuti program luar biasa ini dan 2.250 relawan serta  pegiat literasi yang turut menggulirkan semangat baca anak kota.

Dalam 30 hari anak-anak diberi tantangan untuk membaca sebanyak-banyaknya buku yang ada di ruang baca. Kemudian mereka diminta untuk mengisahkan kembali dengan cara menuliskannya dalam lembar khusus  seputar cerita dari buku yang sudah dibacanya. 

Pada awal Mei tim juri dari Dispusip akan menyeleksi dan memilih anak yang paling sering berkunjung ke ruang baca dan rajin secara konsisten membaca juga menulis setiap harinya. Dan, pemenangnya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan gubernur DKI Jakarta.

Gerakan ini tak lain turunan dari  peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 76 tahun 2018 tentang pembudayaan kegemaran membaca. Pemerintah daerah membangun gerakan bersama.  Relawan berinteraksi dengan anak dan taman baca sebagai media apresiasi serta pembangunan kultur literasi.

Tentu diharapakan kegiatan membaca dan menulis ini tak hanya sebulan. Walau program nanti sudah berakhir, kebiasaan membaca  jangan sampai luntur. Karena, membaca itu sungguh memesona. Orang yang gemar membaca sudah dipastikan akan memiliki kualitas yang lebih. Mengantongi imajinasi liar dan punya sudut pandang yang luas. Selain menjadi banyak tahu, si pembaca juga punya modal amunisi untuk mengolah bahan bacaannya untuk menuangkan gagasan ke dalam sebuah tulisan.

Kini, berkompeten  terhadap Literasi Baca-Tulis menjadi sebuah keharusan. Sebagai salahsatu dari enam lietrasi dasar, baca-tulis adalah prioritas yang mesti terus digalakkan. Untuk mewujudkannya itu tentu dibutuhkan sinergi dari berbagai individu, masyarakat dan negara. Dengan demikian tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus meningkatkan taraf hidup sebagai penentu kemajuan bangsa bisa tercapai.

Litarsi baca tulis perlu digalakan terus menerus, baik buat yang tinggal di kota metropolis dengan kehidupan super sibuk sampai dengan masyarakat yang berada di pelosok desa  dengan kehidupan alami dan sederhana.  Karena kita ingin mewujudkan masyarakat literasi yang mampu menggunkan informasi secara efektif, efesien dan bijak. Setelah itu baru meningkatkan kualitas kemampuan saling melengkapi antara membaca dan menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun