Mohon tunggu...
Eduardo Retno
Eduardo Retno Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Pencinta Kopi, Travelling dan Musik.

Penulis lepas yang banyak berkicimpung di beberapa organisasi pemuda kemasyarakatan dan beberapa komunitas. Sekarang aktif di dunia Koperasi Credit Union (KSP Credit Union Pancur Solidaritas) Kabupaten Ketapang - Kalimantan Barat.

Selanjutnya

Tutup

Blogshop

Laptop : Antara Kebutuhan dan Gaya hidup

6 Maret 2010   09:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:35 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu ketika seorang teman mahasiswa menelepon orang tuanya yang berdomisili dikampung atau desanya, tampak dalam pembicaraan teman tersebut sedang memelas minta dikirimin uang untuk membeli sebuah laptop yang harganya tak tanggung-tanggung diatas lima jutaan, dengan alasan klasik bahwa semua mahasiswa sudah memakai dan mempunyai laptop pribadi, padahal sepengetahuan saya pribadi keadaan ekonomi orangtuanya dikampung tak lebih dari sekedar untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari dan kebutuhan biaya kuliahnya, apalagi penghasilan sang ayah sebagai petani perbulan tidak lebih hanya di bawah satu juta.
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan di sejumlah teman - teman mahasiswa yang berbeda kampus, pertama ; Penggunaan laptop oleh mahasiswa hanya untuk hal-hal yang berhubungan dengan dunia hiburan, seperti hanya untuk facebook-an, twitter-an dan chatting-an serta hal-hal yang tak terlalu penting lainnya, tidak jarang juga digunakan untuk men-download gambar-gambar dan film-film yang berbau fornografi, yang kedua ; Tidak semua mahasiswa menempatkan laptop (komputer jinjing) sebagai kebutuhan yang mendesak, mereka biasanya memfaatkan fasilitas komputer/internet gratis disekitarnya, ada baiknya kalau ada laptop pribadi digunakan untuk sesuatu yang lebih berguna, seperti belajar menulis maupun mencari pengetahuan yang positif dan berguna.
Ironis, memang disaat kondisi ekonomi keluarga yang tidak stabil saat ini, masih ada mahasiswa yang hanya memenuhi kehidupan mewahnya dengan mengorbankan kehidupan keluarganya terutama orangtua dan adik-adiknya tanpa mampu membedakan mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan, menurut hemat saya tidak masalah apabila memang orang tua kita mampu memenuhi segala kebutuhan lux kita sebagai mahasiswa, dan sebuah alasan yang tepat apabila keputusan untuk membeli laptop sebagai sebuah kebutuhan yang mendesak dan penting!.
Namun, muncul satu pertanyaan dalam benak saya, apakah laptop ini memang sebuah kebutuhan atau hanya mengikuti gaya kehidupan (lifestyle), trend anak muda jaman sekarang?, kalau laptop hanya digunakan sebagai sarana hiburan seperti facebook-an,twitter-an dan chatting-an, mendonwload gambar dan video sex dan lain sebagainya saya kira bukan merupakan kebutuhan yang terlalu mendesak, kita bisa memfaatkan fasilitas internet lainnya yang disediakan kampus, atau warnet yang ada dilingkungan kita tanpa harus memaksa, membohongi dan mengorbankan orangtua untuk membelikan sebuah komputer jinjing tanpa melihat kondisi ekonomi orangtua yang pas-pasan!, saya kira seharusnya kita sebagai mahasiswa zaman sekarang harus mulai menyadari bahwa untuk bisa kuliah dengan di biaya orangtua saja sudah patut kita syukuri, belum lagi ditambah biaya hidup, mulai dari biaya kost-kostsan, kebutuhan makan sehari-hari serta kebutuhan pakaian. kita sebagai anak muda atau mahasiswa mulailah untuk memikirkan beberapa hal diatas sebelum memutuskan untuk membeli sebuah laptop yang harganya selangit. Sekali lagi tidak masalah kalau kondisi orangtua kita mampu secara ekonomi atau sebagian dari kebutuhan hidup kita bisa kita tanganni sendiri.
Semoga kita benar-benar memahami kondisi kita masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Blogshop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun